JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini angkat bicara soal program pemberian bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang disindir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Risma, pemberian bantuan itu dilakukan pemerintah karena kondisi perekonomian saat ini yang tidak stabil.
"Jadi sebetulnya yang disampaikan karena saat kita tahu memang ada kondisi yang tidak stabil, tidak seperti biasanya maka diturunkan BLT BBM," ujar Risma kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: Jejak Kritik Jokowi dan Megawati soal BLT Era SBY, Kini Digelontorkan Lagi
"Ini kan bukan terjadi hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Jadi makanya diturunkan (BLT) BBM. Kemudian kemarin (BLT) diturunkan (juga) pada saat kemarin terjadi Covid-19. Jadi seperti itu," lanjutnya.
Risma pun mengutip isi Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi pedoman pemerintah dalam pemberian BLT BBM pada saat ini.
"Sebagaimana di UUD 1945 pasal 34 bahwa fakir miskin dan anak telantar itu dipelihara oleh negara. Jadi itulah konsepnya," tambah Risma.
Baca juga: Jokowi: Saya Ingin Pembagian BLT BBM Mudah, Cepat dan Tepat Sasaran
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022), AHY menyindir progam BLT BBM yang digelontorkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, program BLT awalnya diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tak lain adalah orangtua AHY. Namun, ketika SBY memulai program tersebut sebagai upaya untuk menanggulangi dampak kenaikan harga BBM, PDI Perjuangan yang menjadi pengusung Jokowi, justru mengkritiknya.
Tensi politik pada saat itu pun sempat memanas. Berbagai unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM terus bergulir di sejumlah daerah.
Baca juga: Sindir Pemerintahan Jokowi, AHY: Dulu Dihina-hina BLT Kita
Setali tiga uang, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bersama kadernya di parlemen menjadi garda terdepan yang terus menolak kenaikan harga BBM dan pemberian BLT.
Bahkan Puan Maharani, putri Megawati yang kini digadang-gadang jadi calon presiden PDI-P untuk Pilpres 2024, pada saat itu sampai menyampaikan pidato penolakan kenaikan harga BBM di DPR sembari terisak menangis.
"Dulu dihina-hina BLT kita, 'Apa itu BLT hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' Dibilang kita tak punya cara lain. Padahal, itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin. Betul?" kata AHY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.