Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kasus Pembunuhan Munir Jadi Perhatian Dunia Internasional, tapi...

Kompas.com - 15/09/2022, 20:21 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada momentum saat kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib menjadi perhatian dunia internasional.

Hal tersebut diungkapkan istri Munir, Suciwati dalam bukunya "Mencintai Munir".

Suciwati menulis, tiga bulan setelah kematian Munir, masyarakat internasional mengangkat kematian Munir dalam konferensi sekaligus peringatan hari HAM sedunia di Den Haag, Belanda, 10 Desember 2004 silam.

Saat itu, Farah Karimi anggota parlemen Belanda bertanya langsung kepada Menteri Luar Negeri Belanda Bernard Bot apakah semua informasi kasus pembunuhan Munir sudah diserahkan seluruhnya kepada otoritas Indonesia.

"Pertanyaan ini dijawab oleh Menteri Luar Negeri Belanda Bernard Bot," tulis Suciwati dalam bukunya.

Baca juga: Suciwati Minta Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Pembunuhan Munir sebagai Pelanggaran HAM Berat

Bernard menyebut, duplikat laporan definitif toksikologi NFI sudah diserahkan ke otoritas Indonesia pada 11 November 2004.

Dokumen yang diserahkan adalah laporan otopsi, laporan seksi sementara, seksi definitif, laporan pertama toksikologi, dan laporan toksikologi definitif yang otentik.

Dalam laporan tersebut dijelaskan penyebab kematian Munir yang diracun menggunakan arsenik.

Bernard juga menyebut penyerahan duplikat hasil otopsi dilanjutkan dengan pertemuan delegasi penyidik dari Jakarta dengan perwakilan departemen kehakiman dan departemen luar negeri Belanda.

"Dengan penyerahan ini, otoritas Indonesia telah diberitahu sepenuhnya mengenai sebab-sebab kematian Munir," kata Bernard dituliskan Suciwati.

Baca juga: Rilis Buku Mencintai Munir, Suciwati: untuk Merawat Ingatan Penegakan HAM

Tak lama setelah perbincangan internasional itu, tepatnya 23 Desember 2004, Suciwati mendapat petikan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2004 tentang Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir.

Mendapat petikan surat tersebut, Suciwati bersyukur sekaligus berharap kasus pembunuhan suaminya bisa segera terungkap.

"Aku menarik nafas lega. Semoga mereka segera menemukan pembunuhmu!" tulis Suciwati.

Namun, 18 tahun peristiwa tersebut terjadi, pelaku di balik meninggalnya Munir tak kunjung terungkap.

Baca juga: Ramai Kasus Munir Dibahas Hacker Bjorka dan Raibnya Dokumen TPF

Kronologi kasus pembunuhan Munir

Peristiwa pembunuhan Munir Munir terjadi pada 7 September 2004 dalam penerbangan Garuda Indonesia GA-974 dari Jakarta ke Amsterdam melalui Singapura.

Halaman:


Terkini Lainnya

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com