Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Kesempatan Figur Lain Kian Menipis jika Anies-AHY Diusung Capres-Cawapres

Kompas.com - 08/09/2022, 07:51 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaidi menilai, apabila Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipasangkan sebagai capres dan cawapres, hal itu akan mempersempit peluang figur lain untuk mendapatkan tiket di Pilpres 2024.

“Jika pasangan Anies-AHY sudah terkunci maka tinggal beberapa lagi partai yang akan bisa mengerucutkan pilihan pasangan capres-cawapres,” sebut Ari pada Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Demokrat Sebut Punya Kesamaan Pandang dengan Nasdem dan PKS soal Capres-Cawapres

Menurut dia, Anies dan AHY memiliki daya tarik tersendiri dalam menggaet konstituen. Jejak kepemimpinan Anies, misalnya, terlihat sejak menjadi Rektor Paramadina, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Sementara AHY masih dianggap hijau dalam karir militer dan politik, tetapi punya infrastruktur partai yang lumayan," ucapnya.

Bila kedua tokoh itu dipasangkan, ia berpandangan dapat menjadi kuda hitam pada Pilpres 2024 sepanjang mempunyai strategi politik yang pas.

Baca juga: Nasdem Sebut Anies Baswedan Siap Diusung sebagai Bakal Capres 2024

Selain itu, pemasangan keduanya juga akan membuat peluang calon lain untuk dicalonkan kian menipis.

“Bagaimanakah peluang Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Khofifah Indar Parawansa yang rawan ‘terbuang’ karena tidak punya perahu partai?” paparnya.

Diketahui Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyampaikan kemungkinan Anies dipilih sebagai capres yang diusung Partai Nasdem.

Deklarasinya bisa jadi dilakukan pada momen Hari Pahlawan, 10 November 2022.

Baca juga: Nasdem Buka Kemungkinan Usung Anies Baswedan sebagai Capres

Di sisi lain, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan punya kesepahaman dengan PKS dan Partai Nasdem terkait figur capres-cawapres yang bakal diusung bersama.

Fitur itu, lanjut Herzaky, adalah sosok yang mewakili semangat perubahan dan perbaikan, serta bukan dari golongan tua.

Secara khusus, Herzaky menyebutkan karakteristik itu ada pada diri AHY dan Anies.

“Di antaranya Mas AHY sebagai Ketum Partai Demokrat, ada yang bilang Mas Anies Baswedan misalnya. Mungkin bisa jadi di antara itu yang kita usung,” katanya ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com