JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meminta agar Badan Budaya Nasdem yang hendak dibentuk dalam beberapa waktu ke depan, dapat mengawal politik serta kebijakan di bidang kebudayaan.
Politikus Partai Nasdem Muhammad Farhan menyampaikan pesan Surya saat kick off Badan Budaya Nasdem di Ballroom Nasdem Tower, Rabu (31/8/2022). Menurut Farhan, kick off badan budaya ini dimulai dengan gerakan bertajuk Harmoni Budaya Indonesia.
“Kenapa hal ini penting karena kita melihat bahwa partai politik harus sudah mulai terlibat kepada pembuatan kebijakan, menjaga dan memajukan kebudayaan Indonesia,” tutur Farhan.
Baca juga: Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden Tiga Periode, Dilawan Demokrat, Diingatkan Nasdem
Anggota Komisi I DPR itu menambahkan, Nasdem akan memulai membentuk focus group discussion (FGD) pada September 2022 dengan berbagai seniman, budayawan dan para pemangku kebijakan untuk membahas beberapa hal.
Pertama, kebutuhan ruang publik untuk perhelatan seni dan budaya. Farhan mencontohkan dengan fenomena Citayam Fashion Week.
“Kita melihat bahwa Citayam Fashion Week itu kan anti tesis dari orang-orang yang pengen ikut Paris Fashion Week,” sebut Farhan.
“Tapi mereka lakukan di ruang publik. Jadi bisa menjadi perhatian nah ketika masuk di ruang publik maka menjadi (ranah) kebijakan publik,” ujarnya.
Baca juga: Soal Wacana Presiden Tiga Periode, Nasdem: Sebagai Freedom Of Expression Sah Saja
Dalam pandangannya disitulah peran partai politik (parpol) dibutuhkan untuk membahas dan mendorong kebijakan penggunaan ruang publik itu sendiri.
Pembahasan kedua terkait pengembalian dua prasasti milik Indonesia yang ada di luar negeri.
“Prasasti Pucangan yang ada di India, satu lagi prasasti yang ada di rumah seorang bangsawan Skotlandia,” jelasnya.
Terakhir, ia mengungkapkan, tiap partai politik (parpol) memang memiliki badan budaya masing-masing.
Namun keberadaannya, lanjut Farhan, kerap hanya menjadi pelengkap.
“Kalau di sini sesuai dengan arahan ketua umum, bahwa harus menjadi salah satu laju utama mainstream program kita adalah budaya,” pungkasnya.
Baca juga: Buka Peluang Koalisi dengan PAN, Nasdem Mengaku Jalin Komunikasi Intensif
Adapun gerakan ini turut menggandeng seniman dan budayawan Sudjiwo Tedjo.
Tedjo memamerkan setidaknya 15 karya lukisan di Nasdem Tower salah satunya yang berjudul ‘Penunggang Gelombang Z'.
Ia mengisahkan, lukisan itu dibuat sebagai pengingat pertemuannya dengan Surya Paloh sebelum Partai Nasdem berdiri.
“Saya kritik sana sini dan Pak Surya mendengarkan tak satu pun membantah. Setelah saya mengkritik semuanya, dia bilang ‘kalau cuma mengkritik banyak, kita tak cuma perlu pengkritik tapi perlu orang yang merestorasi bangsa ini,’” ceritanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.