Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Minta Nasdem Dirikan Badan Budaya untuk Kawal Politik dan Kebijakan Kebudayaan

Kompas.com - 31/08/2022, 23:53 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meminta agar Badan Budaya Nasdem yang hendak dibentuk dalam beberapa waktu ke depan, dapat mengawal politik serta kebijakan di bidang kebudayaan.

Politikus Partai Nasdem Muhammad Farhan menyampaikan pesan Surya saat kick off Badan Budaya Nasdem di Ballroom Nasdem Tower, Rabu (31/8/2022). Menurut Farhan, kick off badan budaya ini dimulai dengan gerakan bertajuk Harmoni Budaya Indonesia.

“Kenapa hal ini penting karena kita melihat bahwa partai politik harus sudah mulai terlibat kepada pembuatan kebijakan, menjaga dan memajukan kebudayaan Indonesia,” tutur Farhan.

Baca juga: Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden Tiga Periode, Dilawan Demokrat, Diingatkan Nasdem

Anggota Komisi I DPR itu menambahkan, Nasdem akan memulai membentuk focus group discussion (FGD) pada September 2022 dengan berbagai seniman, budayawan dan para pemangku kebijakan untuk membahas beberapa hal.

Pertama, kebutuhan ruang publik untuk perhelatan seni dan budaya. Farhan mencontohkan dengan fenomena Citayam Fashion Week.

“Kita melihat bahwa Citayam Fashion Week itu kan anti tesis dari orang-orang yang pengen ikut Paris Fashion Week,” sebut Farhan.

“Tapi mereka lakukan di ruang publik. Jadi bisa menjadi perhatian nah ketika masuk di ruang publik maka menjadi (ranah) kebijakan publik,” ujarnya.

Baca juga: Soal Wacana Presiden Tiga Periode, Nasdem: Sebagai Freedom Of Expression Sah Saja

Dalam pandangannya disitulah peran partai politik (parpol) dibutuhkan untuk membahas dan mendorong kebijakan penggunaan ruang publik itu sendiri.

Pembahasan kedua terkait pengembalian dua prasasti milik Indonesia yang ada di luar negeri.

“Prasasti Pucangan yang ada di India, satu lagi prasasti yang ada di rumah seorang bangsawan Skotlandia,” jelasnya.

Terakhir, ia mengungkapkan, tiap partai politik (parpol) memang memiliki badan budaya masing-masing.

Namun keberadaannya, lanjut Farhan, kerap hanya menjadi pelengkap.

“Kalau di sini sesuai dengan arahan ketua umum, bahwa harus menjadi salah satu laju utama mainstream program kita adalah budaya,” pungkasnya.

Baca juga: Buka Peluang Koalisi dengan PAN, Nasdem Mengaku Jalin Komunikasi Intensif

Adapun gerakan ini turut menggandeng seniman dan budayawan Sudjiwo Tedjo.

Tedjo memamerkan setidaknya 15 karya lukisan di Nasdem Tower salah satunya yang berjudul ‘Penunggang Gelombang Z'.

Ia mengisahkan, lukisan itu dibuat sebagai pengingat pertemuannya dengan Surya Paloh sebelum Partai Nasdem berdiri.

“Saya kritik sana sini dan Pak Surya mendengarkan tak satu pun membantah. Setelah saya mengkritik semuanya, dia bilang ‘kalau cuma mengkritik banyak, kita tak cuma perlu pengkritik tapi perlu orang yang merestorasi bangsa ini,’” ceritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com