JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, bagi masyarakat yang ingin mengikuti jalannya upacara di Istana Merdeka diimbau untuk cepat mendaftarkan diri secara online.
Pasalnya, istana memberlakukan sistem first in, first out sehingga pendaftaran akan tertutup secara otomatis jika kuota sudah terpenuhi.
“Siapa masyarakat yang ingin hadir itu akan sistemnya seperti FiFo, first in first out, artinya siapa yang cepat dia mendaftar di laman yang sudah ditentukan dan masyarakat bisa mendapatkan undangan," ujar Heru dalam konferensi pers di Kantor Kemensetneg, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Masyarakat Bisa Ikut Upacara Peringatan Kemerdekaan di Istana, Ini Syaratnya
"Di luar itu mungkin secara otomatis sistem itu (akan) tertutup, sehingga begitu mulai hari ini di daftar sudah sampai di posisi 2.000 undangan, maka undangan untuk masyarakat sudah selesai,” jelasnya.
Adapun pendaftaran bisa dilakukan secara online di website https://pandang.istanapresiden.go.id.
Setelah mendaftar, masyarakat kemudian akan mendapatkan undangan untuk hadir mengikuti upacara secara langsung di Istana Merdeka.
Adapun kuota masyarakat yang mengikuti upacara di pagi hari dibatasi sekitar 1.000-2.000 orang.
Kemudian untuk upacara pada sore hari, yakni penurunan bendera kuota dibatasi sebanyak 2.000-3.000 orang.
Baca juga: Warga Diimbau Sikap Sempurna Saat Merah Putih Dikibarkan pada 17 Agustus
Kegiatan Peringatan Detik-Detik Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus nanti di Istana Merdeka, menurut Heru, secara resmi akan dimulai pada pukul 09.45 WIB.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, M. Yusuf Permana menjelaskan bahwa pelaksanaan upacara tahun ini akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Selain harus sudah mendapatkan vaksinasi penguat (booster), masyarakat yang akan mengikuti jalannya upacara dari Istana juga harus melakukan swab Antigen.
“Pertama adalah masyarakat haruslah sudah divaksin booster, kemudian juga untuk masyarakat umum lainnya kami sampaikan juga untuk swab Antigen. Itu menjadi salah satu bagaimana kami menerapkan protokol kesehatan di Istana,” ucap Yusuf.
Baca juga: Istana Akan Gelar Upacara 17 Agustus Terbuka, Dihadiri Pejabat hingga Masyarakat
Lebih lanjut, Yusuf mengatakan bahwa masyarakat yang tidak bisa hadir secara fisik dapat mengikuti jalannya upacara secara daring melalui aplikasi yang telah disediakan dengan kapasitas 77.000 orang.
Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengakomodasi antusiasme masyarakat dan juga para diaspora yang berada di luar negeri untuk hadir mengikuti upacara.
“Itulah mengapa kami sekarang mendorong di angka 77.000, selain kapasitasnya lebih besar, juga angka 77 tepat di angka 77 tahun kita merdeka. Pada saatnya nanti akan kami launching aplikasinya, besok akan kami launching kepada masyarakat,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.