Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LSI: Poros PDI-P Cenderung Unggul di Kelompok Pendapatan dan Pendidikan Rendah

Kompas.com - 06/07/2022, 22:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Ade Mulyana mengatakan, poros PDI-P cenderung lebih unggul di kalangan pemilih wong cilik.

Hal ini berdasarkan hasil survei kuantitatif yang disatukan dengan hasil analisis tim LSI Denny JA.

"Saat ini di kantong suara wong cilik poros PDI-P lebih unggul dibandingkan dengan poros lainnya. Di segmen pendapatan rendah, dukungan terhadap poros PDI-P sebesar 24,9 persen," ujar Ade dalam pemaparan hasil penelitian di Kantor LSI Denny JW, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (6/7/2022).

Kemudian, dukungan terhadap poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebesar 17,2 persen dan dukungan terhadap poros Gerindra-PKB sebesar 19,1 persen.

Baca juga: Menakar Kans Puan Jadi Penerus Mega di Kursi Ketum PDI-P, Regenerasi Trah Soekarno?

Adapun yang dimaksud kantong suara wong cilik terdiri dari pemilih yang berpendapatan rendah (di bawah Rp3 juta per bulan) maupun berpendidikan rendah (SMP ke bawah).

Ade melanjutkan, di segmen pemilih berpendidikan rendah dukungan terhadap poros PDI-P sebesar 25 persen.

Sementara itu, dukungan terhadap poros KIB sebesar 18,1 persen dan dukungan tergadap poros Gerindra-PKB sebesar 18,7 persen.

"Mengapa PDI-P unggul di kelompok ini? Karena kuatnya branding PDI-P sebagai partai wong cilik telah mengakar cukup lama pada pemilu-pemilu sebelumnya," ungkap Ade.

Lebih lanjut Ade menjelaskan, ada kantong suara lain, yakni kalangan pemilih muslim.

Kantong suara ini memiliki populasi lebih dari 90 persen pemilih.

Baca juga: Peneliti LSI Denny JA: Jelang Pemilu, Poros Ketiga Masih Susah Terbentuk

Berdasarkan hasil penelitian LSI, pada kantong suara pemilih muslim saat ini poros Gerindra-PKB lebih unggul dibandingkan poros lain.

"Dukungan terhadap poros Gerindra-PKB mencapai 20,1 persen, dukungan terhadap poros PDI-P di kelompok ini sebesar 18,7 persen dan dukungan untuk KIB 17,3 persen," ungkap Ade.

"Mengapa demikian, karena ada PKB yang menarik pemilih Islam, terutama kelompok NU," tuturnya.

Baca juga: Peneliti LSI Sebut KIB Cenderung Unggul di Pemilih Komunitas Digital

Adapun survei LSI Denny JA dilakukan pada 24 Mei - 7 Juni 2022 dengan melibatkan 1.200 responden.

Survei dilakukan secara multistage random sampling dengan proses pengumpulan data secara wawancara tatap muka yang memiliki margin of error survei +/- 2,9 persen.

Hasil survei tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif oleh tim peneliti LSI Denny JA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com