Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LSI Denny JA: Jelang Pemilu, Poros Ketiga Masih Susah Terbentuk

Kompas.com - 06/07/2022, 16:14 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Ade Mulyana menilai, poros ketiga kekuatan politik untuk menghadapi Pemilu 2024 masih sulit terbentuk.

"Poros ketiga, Gerindra, Partai Nasdem, Partai Demokrat, PKS dan PKB terlihat lebih rumit terkonsolidasi," ujar Ade dalam paparan rilis survei dan analisis kualitatif yang disampaikan di Kantor LSI Dennya JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (6/7/2022).

Menurut Ade, ada empat hal yang membuat poros ketiga itu sulit terbentuk.

Pertama, persaingan leadership di antara tokoh-tokoh dari partai-partai, yakni Gerindra, Nasdem, PKB, PKS dan Partai Demokrat.

Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB Dinilai Ideal, Pengamat: Poros Nasionalis Bersatu dengan Kelompok Islam Moderat

Mereka yakni Prabowo Subianto, Surya Paloh dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Sehingga masih sulit membayangkan ketiga tokoh ini tergabung dalam satu poros dengan dikomandoi salah satu dari ketiganya," ungkap Ade.

Kedua, partai-partai di atas belum memutuskan secara final siapa kandidat yang akan diusung menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.

Hanya Gerindra yang telah mematok Prabowo Subianto sebagai capres. Sementara Nasdem, mengusulkan tiga nama sebagai capres yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Sementara itu, Partai Demokrat punya AHY yang minimal jadi cawapres. Begitu juga PKB dengan Muhaimin Iskandar yang juga minimal jadi cawapres," jelas Ade.

Baca juga: Hasil Rapimnas PKS: Bentuk Poros Baru hingga Tentukan Kriteria Capres

"Sehingga masih sulit membayangkan partai-partai ini berkompromi soal capres-cawapres di tengah banyaknya nama dan kepentingan politik mereka," lanjutnya.

Alasan ketiga, ungkap Ade, partai-partai di atas masih mungkin bergabung dengan kedua poros PDI-P dan poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Dengan begitu dapat menambah rumit kemungkinan terbentuknya poros ketiga.

Kemudian alasan keempat, yakni Gerindra yang berada di atas angin apabila dibandingkan dengan Partai Demokrat, Nasdem, PKB dan PKS. Dalam hal ini, Gerindra hanya butuh berkoalisi dengan satu partai saja untuk bisa mengantongi tiket mengajukan capres pada Pilpres 2024.

 

Untuk diketahui, kata dia, sejauh ini baru dua poros kekuatan politik yang telah terbentuk, yaitu PDI Perjuangan dan KIB yang terdiri atas Partai Golkar, PAN dan PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com