Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Sebut Ada Spekulan Manfaatkan Wabah PMK untuk Banting Harga Sapi

Kompas.com - 14/06/2022, 17:28 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, wabah penyakit mulut dan kaki yang saat ini menyerang ratusan ribu hewan ternak di Indonesia dimanfaatkan oleh spekulan-spekulan untuk membanting harga sapi.

Ia mencontohkan, ada sapi seharga Rp 30 juta, namun karena pernyataan dari para spekulan, sapi tersebut dijual dengan harga Rp 10 juta bahkan hanya Rp 7 juta.

"Sekarang banyak sekali spekulan-spekulan, yang quote and quote selalu menakut-nakuti rakyat. Akhirnya ada yang harga (sapi)nya Rp 30 juta, rakyat karena takut menjualnya Rp 10 juta, Rp 7 juta," ucap Syahrul ketika ditemui di kantor Kemenko PMK Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Wabah PMK Menjelang Idul Adha, Pakar IPB Sarankan Hal Ini

"Nah tetapi ini kita tangani itu semua," ucap Syahrul.

Ia pun tak menampik kekhawatiran mengenai persebaran wabah PMK saat ini di Indonesia.

Hingga 13 Juni, Kementan melaporkan jumlah hewan sakit tertular PMK sebanyak 150.630 ekor, jumlah hewan yang sembuh sebanyak 39.887 ekor, jumlah hewan potong bersyarat sebanyak 893 ekor, sedangkan jumlah hewan mati 695 ekor.

Syahrul pun memastikan, ketersediaan hewan ternak, khususnya sapi menjelang Idul Adha di awal Juli mendatang dipastikan dalam kondisi cukup.

"Kita punya populasi sapi itu 16 juta, yang kena 100.000an, bukan berarti itu tidak banyak. Banyak juga, kita juga harus khawatir. Tapi dibandingkan 16 juta kan itu artinya masih tersedia," ucap Syahrul.

Baca juga: Kementan: Meski dalam Kondisi Wabah PMK, Stok Hewan Kurban Aman

Ia pun mengungkapkan, per hari ini penyuntikan vaksin PMK terhadap hewan ternak sudah mulai dilakukan di Sidoarjo.

Syahrul pun mengatakan, penyuntikan vaksin terhadap hewan ternak ini akan dilakukan secara bertahap dan akan dimasifkan per 18 Juli mendatang.

"Mulai kemarin (vaksin) masu. Hari ini sudah suntikkan di Sidoarjo, tentu berproses tidak sekaligus, karena dia kan pengiriman melalui pesawat," ucap Syahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com