Salin Artikel

Mentan Sebut Ada Spekulan Manfaatkan Wabah PMK untuk Banting Harga Sapi

Ia mencontohkan, ada sapi seharga Rp 30 juta, namun karena pernyataan dari para spekulan, sapi tersebut dijual dengan harga Rp 10 juta bahkan hanya Rp 7 juta.

"Sekarang banyak sekali spekulan-spekulan, yang quote and quote selalu menakut-nakuti rakyat. Akhirnya ada yang harga (sapi)nya Rp 30 juta, rakyat karena takut menjualnya Rp 10 juta, Rp 7 juta," ucap Syahrul ketika ditemui di kantor Kemenko PMK Jakarta, Selasa (14/6/2022).

"Nah tetapi ini kita tangani itu semua," ucap Syahrul.

Ia pun tak menampik kekhawatiran mengenai persebaran wabah PMK saat ini di Indonesia.

Hingga 13 Juni, Kementan melaporkan jumlah hewan sakit tertular PMK sebanyak 150.630 ekor, jumlah hewan yang sembuh sebanyak 39.887 ekor, jumlah hewan potong bersyarat sebanyak 893 ekor, sedangkan jumlah hewan mati 695 ekor.

Syahrul pun memastikan, ketersediaan hewan ternak, khususnya sapi menjelang Idul Adha di awal Juli mendatang dipastikan dalam kondisi cukup.

"Kita punya populasi sapi itu 16 juta, yang kena 100.000an, bukan berarti itu tidak banyak. Banyak juga, kita juga harus khawatir. Tapi dibandingkan 16 juta kan itu artinya masih tersedia," ucap Syahrul.

Ia pun mengungkapkan, per hari ini penyuntikan vaksin PMK terhadap hewan ternak sudah mulai dilakukan di Sidoarjo.

Syahrul pun mengatakan, penyuntikan vaksin terhadap hewan ternak ini akan dilakukan secara bertahap dan akan dimasifkan per 18 Juli mendatang.

"Mulai kemarin (vaksin) masu. Hari ini sudah suntikkan di Sidoarjo, tentu berproses tidak sekaligus, karena dia kan pengiriman melalui pesawat," ucap Syahrul.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/14/17281861/mentan-sebut-ada-spekulan-manfaatkan-wabah-pmk-untuk-banting-harga-sapi

Terkini Lainnya

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke