JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan, stok hewan kurban dalam kondisi aman, meski saat ini terjadi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, terutama sapi.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, kondisi hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba dipastikan cukup menjelang hari raya Idul Adha mendatang.
"Menjelang perayaan Idul Adha awal Juli nanti, pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan panik karena ketersediaan hewan kurban," ujar Kuntoro dalam keterangan pers yang disiarkan melalui YouTube resmi Kementerian Pertanian, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Larang Pedagang Hewan Kurban Jualan di Jalan dan Trotoar, Pemkot Jakpus Akan Sediakan Lahan Kosong
Ia menjelaskan, jaminan ketersediaan hewan kurban tersebut berkaca pada kebutuhan tahun lalu. Kuntoro mengatakan, pada tahun lalu, kebutuhan hewan kurban mencapai 1,5 juta ekor.
Selain itu, ia juga memastikan, PMK yang menyerang ternak tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, berdasarkan pengalaman di lapangan, PMK juga bisa disembuhkan.
"Meski dalam kondisi wabah PMK, pemerintah berkeyakinan bahwa stok hewan kurban saat ini mampu memenuhi kebutuhan kurban di Idul Adha nanti," ucap Kuntoro.
Ia pun memaparkan, berdasarkan data yang didapatkan dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (Isikhnas), saat ini wabah PMK sudah tersebar di 18 provinsi dan 180 kabupaten.
Baca juga: Wabah PMK Menyebar di 15 Kecamatan, Pemkab Magelang Bentuk Satgas
Jumlah hewan yang dilaporkan terpapar PMK sebanyak 150.630 ekor, dengan 39.887 di antaranya telah sembuh.
Adapun untuk hewan potong bersyarat saat ini dilaporkan sebanyak 893 ekor dan hewan mati akibat PMK sebanyak 695 ekor.
Untuk penanganan wabah tersebut, Kementan tengah mempersiapkan anggaran untuk menyediakan tiga juta dosis vaksin PMK.
"Saat ini tahap pertama vaksin telah tiba pada Minggu, 12 Juni 2022 melalui Bandara Soekarno Hatta yang selanjutnya akan tiba 800.000 dosis vaksin PMK dalam beberapa waktu ke depan," jelas Kuntoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.