Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: PM Anthony Albanese Bukan Orang Baru bagi Saya

Kompas.com - 06/06/2022, 13:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese bukan sosok yang baru dikenalnya.

Keduanya pernah bertemu pada 2020, sebelum Anthony menjabat perdana menteri.

"Merupakan kehormatan bagi saya menerima kunjungan PM Australia yang baru bersama delegasi. Saya bergembira bahwa Indonesia menjadi tujuan yang pertama, kunjungan bilateral perdana menteri setelah dua minggu yang lalu dilantik sebagai Perdana Menteri Australia ke-31," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (6/6/2022).

Baca juga: Jokowi Undang PM Australia untuk Hadiri KTT G20 di Bali

"Hal ini menunjukkan kedekatan pemerintah dan masyarakat kedua negara. PM Albanese bukan orang baru bagi saya. Kita pernah bertemu di tahun 2020 dan Indonesia juga menjadi negara pertama yang dikunjungi pada saat beliau terpilih sebagai ketua (partai) oposisi di tahun 2019," jelas Jokowi.

Presiden menjelaskan, pada Jumat (3/6/2022), dirinya telah melakukan pembicaraan telepon dengan PM Albanese, di antaranya menyinggung fondasi kuat dalam hubungan kedua negara.

"Yaitu kemitraan strategis komprehensif yang dimiliki sejak 2018 dan IA-CEPA (Indonesia-Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang sudah mulai berlaku di tahun 2020. Kedua fondasi ini sangat penting bagi kedua negara untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral yang saling menguntungkan," tutur Jokowi.

"Dan dalam pertemuan bilateral tadi kita membahas dua isu besar, yaitu upaya memperkuat kerja sama bilateral dan saling tukar pendapat mengenai berbagai isu di kawasan dan dunia," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi Bertemu Empat Mata dengan PM Australia, Bahas soal Ekonomi dan Perang Rusia-Ukraina

Jokowi menjelaskan, dirinya dan PM Albanese lebih fokus berbicara mengenai kerja sama ekonomi saat membahas isu-isu bilateral.

Kepala negara menyampaikan pentingnya perluasan akses ekspor produk Indonesia dengan nilai tambah tinggi ke Australia, misalnya otomotif.

Ekspor perdana mobil completely built up (CBU) buatan Indonesia ke Australia telah dimulai pada Februari yang lalu.

Jokowi berharap akses ekspor seperti ini terus terbuka.

"Yang kedua, saya mengharapkan implementasi IACEPA terkait kesempatan WNI untuk bekerja di Australia dapat ditingkatkan.

Termasuk penambahan kuota working holiday visa menjadi 5.000 peserta per tahun," ungkapnya.

"Yang ketiga, saya menyambut baik kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan, pembukaan kampus Monash University di BSD diharapkan meningkatkan investasi Australia bagi pengembangan SDM berketerampilan tinggi di Indonesia," lanjut Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ajak PM Australia Naik Sepeda Bambu di Kebun Raya Bogor

Di bidang kesehatan, dirinya mengapresiasi investasi Aspen Medical untuk membangun 23 rumah sakit (RS) dan 650 Klinik di provinsi Jawa Barat senilai 1 miliar dollar AS selama 20 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com