Kemudian, Jokowi menekankan pentingnya memperkuat ketahanan pangan kedua negara.
Dirinya dan PM Albanese pun sempat membahas upaya menjaga keberlanjutan rantai pasok pangan termasuk gandum di tengah situasi dunia yang sangat sulit sekarang ini.
"Kerja sama peningkatan kapasitas di bidang food processing, food innovation dan rantai pasok penting untuk diperkuat. Saya juga menekankan pentingnya MOU pertanian antara kedua negara segera diimplementasikan," tutur Jokowi.
"Juga pentingnya penguatan kerja sama energi dan perubahan iklim. Saya menyambut baik inisiatif PM Albanese terkait kemitraan infrastruktur dan ketahanan iklim Republik Indonesia Australia dengan dana hibah awal sebesar 200 juta dollar Australia," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Sambut Kunjungan PM Australia Anthony Albanese di Istana Bogor
Kemudian, Jokowi juga menyambut baik komitmen investasi di bidang hydropower dan geothermal senilai 10 miliar dollar AS dan sun cable di bidang energi senilai 1,5 miliar dollar AS.
Lalu untuk isu kawasan dan dunia, mereka melakukan tukar pikiran mengenai perang di Ukraina, kerja sama Indonesia-Pasifik, dan penguatan kemitraan pembangunan di Pasifik.
"Secara umum saya menyampaikan kembali posisi konsisten Indonesia bahwa hubungan baik kedua negara dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran kawasan. Untuk itu, prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten," jelas Jokowi.
Baca juga: Tingkatkan Pengawasan, OJK Gandeng Otoritas Australia dan Jepang
"Strategic competition di kawasan perlu dikelola dengan baik untuk menghindari terjadinya konflik terbuka budaya damai dan strategic trust perlu terus diperkuat kita juga sepakat untuk memperkuat kemitraan di Pasifik, terutama di bidang iklim perikanan dan pertanian," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.