JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa penganiayaan yang dialami pegiat media sosial, Ade Armando di tengah jalannya aksi mahasiswa turut mengundang perhatian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud.
Mahfud menuturkan, tak lama setelah menerima informasi adanya penganiayaan yang dialami Ade, pihaknya langsung mengubungi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Saat berkomunikasi tersebut, Mahfud meminta Fadil segera menangkap pelaku kekerasan terhadap Ade.
“Saya langsung menghubungi Kapolda, saya katakan polisi di Indonesia itu mampu menangkap orang yang berbuat keji dan pandai menghilangkan jejak,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis pada pertemuan bersama pemimpin redaksi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Satu Terduga Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Orang Sukabumi, Camat Tegalbuleud: Bukan Mahasiswa
Mahfud menilai, semua pelaku kejahatan bisa diringkus kepolisian. Begitu juga dengan para penganiaya Ade Armando yang bisa harus segera ditangkap oleh pihak kepolisian.
“Orang yang memutilasi orang hanya tersisa satu tangan tapi bisa dicari bisa tertangkap. Semua bisa. Ini harus bisa dicari pelakunya,” kata dia.
Di sisi lain, Mahfud meyakini penganiaya Armando bukan elemen mahasiswa, melainkan elemen liar.
“Tindakan kekerasan ini pasti bukan dari elemen mahasiswa, ini pasti elemen liar yang melakukan,” imbuh dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi saat itu, kerusuhan mulai terjadi pukul 15.27 WIB setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Sufmi Dasco Ahmad, dan Lodewijk F Paulus, masuk ke kompleks parlemen.
Baca juga: Soal Kasus Pengeroyokan Ade Armando, Pimpinan Komisi III Minta Narasi Jangan Dibalas Kekerasan
Saat keempatnya bergerak ke pintu kecil di sisi timur, dorongan massa terlihat bergerak mengikuti keempatnya yang di barikade pengamanan polisi dua lapis.
Saat kerusuhan dimulai, aksi dorong dan lempar botol air terlihat datang dari sisi-sisi terluar massa, khususnya dari sisi barat, massa non-mahasiswa.
Tak berapa lama, terlihat massa mahasiswa dipaksa menarik diri ke arah barat, termasuk mobil komando.
Pukul 15.33 WIB, area depan gerbang DPR RI pun sudah dikuasai oleh mayoritas massa non-mahasiwa.
Baca juga: Din Syamsuddin Anggap Penganiayaan Ade Armando Kaburkan Tuntutan Mahasiswa
Di sana, terlihat massa bercelana seragam sekolah, bapak-bapak, sejumlah orang berpakaian ojek online, dan bahkan ibu-ibu berpakaian gamis yang sejak awal kerap berteriak-teriak.
Berdasarkan keterangan dari pihak Ade Armando, pengeroyokan bermula sejak pukul 15.41. Ade Armando lalu menerima penanganan dari dokter kepolisian sekitar 30 menit berselang.
Akibat pengeroyokan itu, Ade kini dirawat di RS Siloam, Jakarta. Ia disebut mengalami pendarahan dalam di bagian kepala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.