Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Pemerintah Siapkan 3 Juta Ton Impor Kedelai

Kompas.com - 23/03/2022, 06:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pertanian memastikan bahwa guna memenuhi kebutuhan kedelai di dalam negeri, pintu impor harus dibuka lebar-lebar.

Hal itu terungkap dari rapat kerja Kementerian Pertanian bersama Komisi IV DPR RI pada Selasa (22/3/2022).

Data Prognosa Neraca Komoditas Pangan Strategis Kementerian Pertanian yang dipaparkan dalam rapat kerja tersebut menunjukkan, produksi kedelai dalam negeri hanya mampu menutupi tak sampai 10 persen dari total kebutuhan nasional pada 2022.

Dalam data tersebut, pemerintah memproyeksikan produksi kedelai dalam negeri hanya sebesar 200.315 ton. Sementara itu, kebutuhan kedelai dalam negeri diperkirakan mencapai 2.983.511 ton pada tahun ini.

Itu artinya, produksi kedelai dalam negeri tahun ini diperkirakan hanya sekitar 6,8 persen dari kebutuhan nasional.

Kebutuhan impor kedelai paling tinggi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengakui bahwa kran impor perlu dibuka lebar untuk kedelai.

Stok awal kedelai dari tahun 2021 sebesar 190.970 ton jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Berdasarkan perhitungan data prognosa, kebutuhan impor kedelai pada tahun ini diperkirakan tembus 2.842.226 ton.

Sementara itu, komoditas lain yang perlu diimpor yakni bawang putih, daging sapi, dan gula konsumsi, kebutuhan impornya hanya di kisaran ratusan ribu ton.

Sebagai gambaran, pemerintah memproyeksikan impor bawang putih sebesar 366.900 ton, gula konsumsi 234.692 ton, dan daging sapi 134.356 ton.

Lemahnya produksi kedelai dalam negeri

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila secara daring dan luring di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan), Jumat (1/10/2021).DOK. Humas Kementerian Pertanian Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila secara daring dan luring di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan), Jumat (1/10/2021).
Syahrul Yasin Limpo mengungkap alasan produksi kedelai dalam negeri masih sangat lemah, sehingga Indonesia ketergantungan impor.

Menurutnya, struktur harga yang ada saat ini tak menguntungkan bagi petani apabila mereka menanam kedelai.

Baca juga: Produksi Kedelai Lokal Tak Sampai 10 Persen dari Kebutuhan Nasional

“Kita tergantung lebih dari 12 tahun impor kedelai karena harga (kedelai) luar Rp 5.000-an (per kilogram), sementara petani kita tidak bisa untung kalau (menjual kedelai) di bawah Rp 7.000,” kata Syahrul.

Ia menambahkan, saat ini, 1 hektar lahan hanya dapat menghasilkan kedelai dengan rata-rata bobot sekitar 1,5 ton. Itu artinya, setiap hektar lahan yang ditanami kedelai bernilai sekitar Rp 13 juta saja.

Kalah bersaing

Syahrul menjadikan jagung sebagai komoditas bandingan betapa struktur harga kedelai saat ini tidak menguntungkan para petani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com