JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana perombakan (reshuffle) kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir. Isu itu semakin kuat setelah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bertemu dengan Jokowi beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, ketika dikonfirmasi Zulkifli membantah membahas soal reshuffle dengan Jokowi. Menurut Wakil Ketua MPR itu, perombakan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Zulkifli mengatakan PAN tidak ikut campur dalam persoalan wacana reshuffle kabinet.
PAN telah menyatakan diri mendukung pemerintahan Jokowi melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN pada 31 Agustus 2021 lalu. Namun, sampai saat ini, PAN tidak kunjung mendapatkan posisi di Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: PAN Siap Masuk Kabinet, Nama Calon Menterinya Diserahkan ke Ketum
Wacana tentang masuknya PAN ke dalam kabinet pertama kali disampaikan oleh politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Luqman Hakim. Luqman mengatakan, jika reshuffle terjadi pada akhir Maret 2022, PAN akan mendapatkan satu kursi menteri plus wakil menteri.
Menanggapi hal itu, politikus PAN Bima Arya Sugiarto justru membenarkan partainya bakal mendapatkan jatah satu kursi menteri dan wakil menteri jika wacana reshuffle kabinet terwujud.
"Informasinya begitu (PAN dapat kursi menteri dan wakil menteri)," kata Bima melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022) lalu.
Baca juga: Soal PAN Dikabarkan Masuk Kabinet, PKB: Yang Penting Performa Kabinet Lebih Bagus
Soal penunjukan siapa kader partai yang bakal diajukan menjadi menteri atau wakil menteri jika terjadi reshuffle, Bima mengatakan kalangan internal PAN sepakat menyerahkan urusan itu kepada Zulkifli.
"Internal PAN sepakat menyerahkan itu kepada ketum (ketua umum). Ketum yang akan mengusulkan ke Presiden," ujar Bima.
Bima mengatakan PAN mempunyai sejumlah kader yang dinilai mempunyai kemampuan yang baik untuk mengisi jabatan di Kabinet Indonesia Baru. Selain itu, dia mengatakan partainya juga sudah siap jika memang wacana reshuffle terwujud.
"Iya siap, PAN banyak kader yang mumpuni," ucap Bima.
(Penulis Nicholas Ryan Aditya | Editor Bagus Santosa/Egidius Patnistik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.