Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih, Calon Anggota KPU Ini Ingin Optimalkan Medsos untuk Raih Pemilih Muda

Kompas.com - 14/02/2022, 15:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Periode 2022-2027 Dahlia menginginkan KPU ke depan lebih menggunakan peran media sosial (medsos) untuk menyasar para pemilih milenial atau generasi Z.

Pasalnya, ia melihat bahwa anak muda saat ini lebih banyak berinteraksi lewat media sosial. Diharapkan, dengan media sosial, maka informasi yang hendak disampaikan oleh KPU tentang Pemilu, dapat tersampaikan dengan cerdas kepada anak muda.

"Bagaimana dengan mendorong agar supaya sistem informasi dan teknologi ini juga selaras dengan pendidikan pemilih yang cerdas. Kita lihat dari berbagai kajian, pemilih milenial dari generasi Z sekarang ini banyak sekali menggunakan internet atau media sosial," kata Dahlia dalam uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KPU-Bawaslu di Komisi II DPR, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Komisi II Lakukan Fit and Proper Test Calon Anggota KPU-Bawaslu, Berikut Jadwalnya

Mantan Ketua KPU DKI Jakarta itu menilai, cara menyasar media sosial adalah langkah tepat untuk menggugah kesadaran pemilih, utamanya anak muda terhadap Pemilu.

Ia mencontohkan sejumlah media sosial yang harus disasar KPU ke depannya, semisal aplikasi TikTok atau YouTube.

"Medsosnya seperti Facebook dan Twitter itu mulai ditinggalkan. Mereka beralih ke TikTok dan video-video. Menurut saya, kalau nanti KPU juga ingin menggugah pemilih supaya terinformasi, KPU harus memanfaatkan media sosial," jelasnya.

Di sisi lain, ia menyebut bahwa saat ini KPU telah menyasar arena media sosial dalam rangka menyampaikan informasi.

Baca juga: Calon Anggota KPU August Mellaz Dicecar Soal Langkah Antisipasi Jatuhnya Petugas KPPS sebagai Korban

Hanya saja, diakuinya platform media yang dibuat KPU belum terjangkau atau dikenali anak muda.

Untuk itu, dia menyarankan KPU mencari tokoh-tokoh muda atau influencer guna menggencarkan informasi Pemilu pada platform media sosial.

"Sekarang sebenarnya sudah dilakukan oleh KPU dengan membuat podcast-podcast, explains seluruh platform media sosial oleh KPU. Tinggal kemudian mencari influencer-influencer yang mampu untuk menggugah masyarakat mengunjungi akun KPU RI," pungkasnya.

Baca juga: Calon Anggota KPU Betty: Pemilu Sukses Tergantung Kredibilitas Penyelenggara hingga Kualitas Pemilih-Peserta

Diketahui, fit and proper test Komisi II DPR terhadap calon anggota KPU Periode 2022-2027 masih berlangsung hingga kini.

Hingga berita ini diturunkan, sudah ada 4 calon anggota KPU yang mengikuti fit and proper test hari ini.

Dalam jadwal, masih ada empat calon yang akan menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan untuk dapat terpilih menjadi anggota KPU RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com