Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Omicron, Epidemiolog Ingatkan Karantina Jemaah Umrah dari Saudi Harus Ketat

Kompas.com - 12/01/2022, 11:37 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pemerintah harus dapat memastikan masa karantina jemaah umrah yang kembali dari Arab Saudi dilakukan secara ketat jika pemberangkatan umrah bakal tetap dilanjutkan.

Hal ini menyusul temuan pemerintah bahwa kasus Covid-19 dengan varian Omicron di Indonesia paling banyak berasal dari pelaku perjalanan dari Arab Saudi.

"Karantina harus 14 hari. Tidak ada tawar-menawar. Jadi kalau umrah 10 hari, menjadi 24 hari dengan karantina. Belum lagi karantina di Saudi. Karantinanya harus diperketat," kata Miko saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Luhut Yakin Peningkatan Omicron di Indonesia Tak Akan Setinggi Negara Lain

Selain itu, menurut Miko, pemerintah bisa mengurangi jumlah jemaah umrah yang diberangkatkan ke Arab Saudi untuk mencegah penularan kasus Covid-19 varian Omicron.

Ia pun berpendapat, jika syarat yang ditetapkan pemerintah ketat, jemaah umrah yang mau berangkat otomatis berkurang dengan sendirinya.

"Pasti calon jemaah akan sedikit," ucapnya.

Bertalian dengan itu, Miko meminta pemerintah meningkatkan upaya surveilans dalam mengahadapi gelombang varian Omicron.

Penerapan protokol kesehatan harus dipantau dengan serius. Begitu pula dengan pelacakan dan pengetesan.

"Harusnya upaya penanggulangannya harus ditingkatkan. Protokol kesehatan harus dipantau, pemantauannya pun serius. Kemudian, surveilans diperbaiki, pelacakan kontak diperbaiki," ujar dia.

Hingga Senin (10/1/2022), pemerintah mengonfirmasi ada 414 kasus Covid-19 dengan varian Omicron di Indonesia.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, kasus penularan varian Omicron itu mayoritas berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, terutama dari Arab Saudi.

"Negara-negara yang paling tinggi sekarang bergeser, pertama adalah Arab Saudi, kedua Turki, ketiga Amerika Serikat, dan yang keempat adalah Uni Emirat Arab," kata Budi.

Kementerian Agama pun segera melaksanakan evaluasi kegiatan pemberangkatan jemaah umrah ke Arab Saudi.

Baca juga: Kasus Omicron Banyak dari Saudi, Pemerintah Segera Evaluasi Pemberangkatan Umrah

Pemerintah memberangkatkan jemaah umrah perdana sejak pandemi Covid-19 pada 8 Januari 2022. Hari itu, ada 419 jemaah yang berangkat ke Tanah Suci.

Selain itu, pada 10 Januari pemerintah memberangkatkan 24 jemaah. Kemudian, pada 11 Januari pemerintah memberangkatkan 433 jemah.

"Segera akan ada evaluasi (pemberangkatan umrah)," kata Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kementerian Agama, M Noer Alya Fitra, Selasa (11/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com