Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Paradoks Jawa Barat, Baru 9 Daerah Penuhi Kriteria Vaksin Booster Covid-19

Kompas.com - 03/01/2022, 23:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajarannya untuk memulai vaksinasi booster Covid-19 pada 12 Januari 2022. Kriteria yang dipakai adalah kinerja vaksinasi dosis pertama dan kedua Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut ada 244 kabupaten kota di Indonesia yang memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah untuk penentuan daerah prioritas penerima vaksin booster Covid-19.

Baca juga: Presiden Jokowi Putuskan Vaksinasi Booster Dimulai 12 Januari 2022

Kriteria itu adalah minimal 70 persen vaksinasi dosis pertama Covid-19 dan 60 persen vaksinasi dosis kedua Covid-19. Adapun kelompok penerima yang diprioritaskan adalah para lansia. Sasaran awal, 21 juta penerima vaksin booster Covid-19.

Persentase sebagai acuan bukan sekali atau dua kali memperlihatkan kebrutalan kenyataan. Kriteria ini pun bukan perkecualian. Jawa Barat dapat menjadi contoh kasus, seperti halnya tiap kali menjelang hajatan pesta demokrasi.

Jangan patah arang dulu ya, tapi....

Paradoks Jawa Barat

Jawa Barat hingga saat ini masih menjadi provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia. Memiliki 27 kabupaten kota, jumlah penduduk per wilayahnya pun beragam.

Ketika persentase dipakai, kinerja yang sudah lintang pukang pun bisa jadi belum memberikan hasil sesuai harapan dan perkiraan, terutama bila yang dibahas adalah wilayah dengan jumlah penduduk dan luasan daerah besar. 

Baca juga: Vaksinasi Booster Dimulai 12 Januari untuk Usia di Atas 18 Tahun

Yang terjadi, dari 27 kabupaten kota di Jawa Barat, baru sembilan daerah yang memenuhi kriteria pemerintah untuk dapat masuk daftar prioritas wilayah penerima vaksin booster Covid-19. 

 

Seperti dapat dilihat pada slide kedua infografik di atas, daerah yang belum memenuhi ambang batas minimal kinerja vaksinasi Covid-19 tidak semuanya menyodorkan angka-angka mengenaskan. 

Terlihat, bahkan angka teramat besar dibandingkan wilayah lain seperti milik Kabupaten Bogor pun masih tidak mencukupi untuk memenuhi kriteria minimal yang ditetapkan pemerintah.

Meskipun, ada juga daerah dengan populasi minimalis yang tak mampu memenuhi kriteria itu.

Apa yang bisa kita lakukan?

Sebagai warga, yang kita lakukan adalah mendorong otoritas pelaksana vaksinasi Covid-19 untuk memastikan pasokan dan akses vaksin Covid-19. Bertanya baik-baik saja dulu. 

Namun, pasokan dan akses juga tak akan berguna jika warga menolak vaksinasi. Kita bisa turun tangan untuk mengajak, mendorong, dan berbagi edukasi tentang pentingnya vaksinasi buat mengadang serbuan aneka varian Covid-19. 

Baca juga: 3 Opsi Vaksinasi Booster yang Dimulai 12 Januari 2022, Ada yang Berbayar

Bukan semata kita jadi kesulitan masuk rombongan prioritas mendapatkan vaksin booster Covid-19 ketika membahas perlunya kinerja vaksinasi hingga ke level yang ditentukan pemerintah. Yang lebih penting daripada alokasi prioritas itu adalah imunitas populasi. 

Kalau yang vaksin cuma kita-kita saja, manfaatnya enggak akan terlalu optimal. Vaksin baru akan memperlihatkan kesaktian optimalnya bila setidaknya 70 persen populasi memiliki antibodi, yang salah satunya bisa didapat lewat vaksinasi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com