JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah memeriksa 205.774 spesimen Covid-19 dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data yang dirilis pada Kamis (28/6/2021).
Adapun jumlah itu didapatkan dari pemeriksaan sebanyak 89.748 spesimen tes swab polymerase chain reaction (PCR), 115.547 spesimen tes rapid antigen, dan 479 spesimen tes cepat molekuler (TCM).
Dengan penambahan itu, total pemeriksaan spesimen Covid-19 kini tercatat ada 31.325.458 pada Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 Turun Dibarengi Berkurangnya Testing
Berdasarkan data yang sama terdapat 128.623 orang yang diambil samplenya untuk pemeriksaan spesimen.
Dengan jumlah tersebut, maka total orang yang sudah diperiksa spesimennya terkait Covid-19 adalah sebanyak 20.974.752 orang.
Dalam hal ini, satu orang dapat diambil spesimennya lebih dari satu kali.
Data Satgas Covid-19 menunjukan bahwa 128.623 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.
Jumlah itu terdiri dari 39.899 orang menggunakan real time swab test PCR dan 424 menggunakan TCM.
Lalu, ada 88.300 orang yang diambil sampelnya menggunakan tes antigen.
Baca juga: Belum Capai Target, Begini Strategi Kemenkes Tingkatkan Testing dan Tracing
Hasilnya menunjukan, sebanyak 16.899 orang diketahui positif virus corona dalam 24 jam terakhir.
Jumlah itu didapatkan dari 12.635 hasil swab PCR, 223 dari TCM, dan 4.041 dari antigen.
Berdasarkan hasil tersebut maka positivity rate kasus positif Covid-19 harian adalah 13,14 persen.
Namun jika tanpa menggunakan hasil positif dari tes antigen, yaitu hanya menghitung dari metode swab PCR dan TCM maka tingkat positivity rate menunjukan angka lebih tinggi yaitu mencapai 31,89 persen.
Jumlah ini masih terbilang jauh dari standar WHO terkait penanganan pandemi, yaitu 5 persen.
Baca juga: Jokowi Instruksikan Strategi Hidup Bersama Pandemi, Testing Tak Lagi Massal