Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2021, 14:34 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengakui, jumlah pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) kasus Covid-19 masih jauh dari target.

Nadia mengatakan, hingga saat ini, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah testing, salah satunya dengan menurunkan batas tarif tertinggi untuk tes real time polymerase chain reaction (RT-PCR).

"Bagaimana mendorong testing dan tracing, pertama kemarin harga PCR diturunkan 45 persen, jadi bagi masyarakat yang akan melakukan pemeriksaan secara mandiri itu sudah ada pemeriksaan testing yang bisa diakses 1x24 jam," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Jokowi Instruksikan Strategi Hidup Bersama Pandemi, Testing Tak Lagi Massal

Nadia mengatakan, jumlah testing perlu ditingkatkan agar kasus positif Covid-19 lebih awal ditemukan sehingga pasien dapat ditangani dengan baik.

Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan testing pada penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) untuk memastikan tidak terpapar Covid-19.

"Kita melakukan testing ini kepada semua kasus, tadi ada semua kasus yang gejala ISPA itu dilakukan testing, supaya kita bisa dapatkan jumlah testing sesuai target," ujar dia.

Nadia juga mengatakan, testing tidak lepas dari pelacakan kontak erat (tracing). Oleh karena itu, tracing dilakukan dilakukan secara digital maupun langsung.

Terkait tracing secara digital, menurut Nadia, petugas dapat melakukan indentifikasi dari kasus positif Covid-19, kemudian, menghubungi kontak erat agar segera melakukan testing di fasilitas kesehatan terdekat.

"Kedua, kalau kita punya nomor telepon orang yang kontak erat itu akan dihubungi petugas puskesmas atau satgas," ucap dia.

Baca juga: Menkes: Lebih Baik Kasus Covid-19 Tinggi karena Testing Juga Tinggi

Nadia mengatakan, dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) masing-masing provinsi memiliki target testing yang harus dicapai sehingga jumlah testing seharusnya dapat ditingkatkan.

Selain itu, Kemenkes sedang mengintegrasikan semua laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Indonesia dalam sistem New All Record (NAR).

Sebab, sebagian masyarakat yang melakukan pemeriksaan Covid-19 di laboratorium swasta tidak diketahui terkonfirmasi positif atau tidak, karena data tidak masuk dalam sistem NAR Kemenkes.

"Di dalam NAR kita tahu orang positif, di mana kita lakukan feedback ke puskesmas. Kita butuh dukungan dari pemda, di satgas itu sendiri, satgas seperti pak RT, kader keseharan Babinkantibmas," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 di Tanah Air kembali menurun. Padahal, pemerintah telah sesumbar menargetkan angka tes Covid-19 yang cukup tinggi.

Baca juga: UPDATE: 148.410 Spesimen Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate Versi PCR 26,56 Persen

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 pada Senin (23/8/2021), pemerintah telah memeriksa 122.737 spesimen Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Aktivis, Budayawan, Hingga Ekonom Ingatkan Indonesia Terancam Resesi Demokrasi

Aktivis, Budayawan, Hingga Ekonom Ingatkan Indonesia Terancam Resesi Demokrasi

Nasional
Kampanye di Cirebon, Anies Tegaskan Koruptor Harus Dimiskinkan

Kampanye di Cirebon, Anies Tegaskan Koruptor Harus Dimiskinkan

Nasional
Panelis Debat Capres Diminta Tandatangan Pakta Integritas Tak Akan Bocorkan Pertanyaan

Panelis Debat Capres Diminta Tandatangan Pakta Integritas Tak Akan Bocorkan Pertanyaan

Nasional
Potret Persiapan Panggung Debat Capres Bertemakan 'Townhall' di Halaman KPU RI

Potret Persiapan Panggung Debat Capres Bertemakan 'Townhall' di Halaman KPU RI

Nasional
Nusron Wahid: Pak Prabowo Sudah Siap Debat sejak 15 Tahun Lalu...

Nusron Wahid: Pak Prabowo Sudah Siap Debat sejak 15 Tahun Lalu...

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Sebut Sesama Kandidat Tak Boleh Saling Serang Visi Misi Saat Debat

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Sesama Kandidat Tak Boleh Saling Serang Visi Misi Saat Debat

Nasional
Prabowo akan Buka Sekolah Unggulan di Sumbar

Prabowo akan Buka Sekolah Unggulan di Sumbar

Nasional
Sapa Warga Sumbar, Prabowo Bicara Soal Program Hilirisasi hingga Pemenuhan Gizi Anak

Sapa Warga Sumbar, Prabowo Bicara Soal Program Hilirisasi hingga Pemenuhan Gizi Anak

Nasional
Kunjungi Warga di Pasar Raya Padang, Prabowo Ajak Masyarakat Sumbar Gunakan Hak Pilih

Kunjungi Warga di Pasar Raya Padang, Prabowo Ajak Masyarakat Sumbar Gunakan Hak Pilih

Nasional
Anehnya Sikap Parpol di DPR, Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Setelah RUU DKJ Disetujui di Paripurna

Anehnya Sikap Parpol di DPR, Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Setelah RUU DKJ Disetujui di Paripurna

Nasional
Ini 11 Panelis Debat Capres Perdana 12 Desember 2023

Ini 11 Panelis Debat Capres Perdana 12 Desember 2023

Nasional
Singgung Kasus Haris-Fatia hingga Butet, Usman Hamid: Kekuasaan Sedang Resah

Singgung Kasus Haris-Fatia hingga Butet, Usman Hamid: Kekuasaan Sedang Resah

Nasional
Jelang Debat Perdana, Gibran: Sudah Simulasi

Jelang Debat Perdana, Gibran: Sudah Simulasi

Nasional
Kampanye di Kuningan, Anies Janji Perjuangkan Eyang Hasan Maolani Jadi Pahlawan Nasional

Kampanye di Kuningan, Anies Janji Perjuangkan Eyang Hasan Maolani Jadi Pahlawan Nasional

Nasional
Mahfud MD: Hati-hati, Kami Peluru Tak Terkendali untuk Melibas Korupsi!

Mahfud MD: Hati-hati, Kami Peluru Tak Terkendali untuk Melibas Korupsi!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com