Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantahan Veronica Koman atas Tudingan Wakil Kepala BIN soal Instabilitas di Papua

Kompas.com - 28/05/2021, 07:29 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Teddy Lhaksmana Widya Kusuma sempat menyebut nama aktivis hak asasi manusia (HAM) Veronica Koman dalam rapat Pansus Otonomi Khusus Papua di DPR, Kamis (27/5/2021).

Saat menjelaskan situasi terkini di Papua, Teddy mengatakan bahwa ada kelompok yang memanfaatkan Pekan Olaharga Nasional (PON) XX untuk menciptakan instabilitas di Papua. PON XX rencananya akan digelar di Papua pada 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021.

Baca juga: BIN Tuding Veronica Koman dan Benny Wenda Terdeteksi Manfaatkan PON 2021 Ciptakan Instabilitas Papua

Teddy menduga beberapa pihak terlibat dalam upaya tersebut, antara lain Veronica Koman dan tokoh United Liberation for West Papua (ULMWP) Benny Wenda.

"Terdeteksi pula bahwa KSP (kelompok separatis Papua) bermaksud memanfaatkan pelaksanaan PON XX 2021 untuk ciptakan instabilitas, untuk menarik perhatian dunia, antara lain Veronica Koman dan Benny Wenda di luar negeri," kata Teddy, Kamis.

Bantahan Veronica Koman

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Veronica membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan pernyataan Teddy merupakan fitnah.

Veronica meminta BIN tidak menciptakan perkara baru terkait Papua.

"Itu fitnah. BIN jangan malah menciptakan perkara baru. Padahal enggak ada yang bawa-bawa PON," kata Veronica.

Baca juga: Bantah Pernyataan Waka BIN soal Instabilitas Papua, Veronica Koman: Itu Fitnah!


Ia mengatakan tidak pernah mengungkit perihal PON XX di Papua.

Bahkan, menurut Veronica, para aktivis pro-referendum Papua juga tidak pernah menyinggung soal penyelenggaraan PON XX.

Menurut dia, justru pihak TNI-Polri yang kerap membawa narasi PON terkait gejolak yang terjadi di Papua.

“Kata-kata PON pernah keluar dari saya itu hanya satu kali, yaitu pada awal tahun lalu. Semenjak itu saya tidak pernah ungkit-ungkit PON. Kalau ada yang bikin gejolak di Papua dengan bawa-bawa PON itu justru dari pihak aparat TNI Polri,” ujar Veronica.

Baca juga: Dituding Manfaatkan PON untuk Instabilitas Papua, Veronica Koman: BIN Jangan Ciptakan Perkara Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com