Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelarian Eddy Tansil dari Penjara, Kalapas Baru Tahu Sang Koruptor Kabur 2 Hari Berikutnya

Kompas.com - 07/05/2021, 16:31 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari ini 25 tahun lalu, tepatnya pada 8 Mei 1996, kabar ihwal kaburnya terpidana korupsi kelas kakap Eddy Tansil dari penjara mencuat di pemberitaan media massa.

Pemberitaan tentang kaburnya Eddy Tansil dari LP Cipinang, Jakarta, baru diketahui publik pada 7 Mei. Informasi resmi mengenai kaburnya Eddy Tansil disampaikan oleh Menteri Kehakiman Oetojo Oesman.

Padahal Eddy Tansil kabur dari LP Cipinang sejak 4 Mei. Namun peristiwa kaburnya Eddy Tansil ternyata sangat tertutup karena baru diketahui komandan jaga pada 6 Mei 1996.

Baca juga: Maria Pauline Ditangkap, MAKI: Semestinya Bisa Juga Tangkap Djoko Tjandra, Eddy Tansil, dan Kakap lainnya

Dilansir dari harian Kompas yang terbit pada 8 Mei 1996, komandan jaga di LP CIpinang baru mengetahui pada 6 Mei bahwa terpidana kasus Golden Key Group yang merugikan negara hingga Rp 1,3 triliun itu kabur.

Usai kaburnya Eddy Tansil, Oetojo Oesman langsung mencopot Kepala Lembaga Pemasyarakatan Cipinang Mintardjo dari jabatannya.

"Saya yang paling bertanggung jawab dalam masalah ini," ucap Oetojo Oesman dilansir dari harian Kompas.

Direncanakan dengan rapi

Masih berdasarkan pemberitaan harian Kompas, kaburnya Eddy Tansil rupanya sudah direncanakan dengan rapi.

Hal itu terlihat dari kronologi kejadian yang terungkap saat pemeriksaan berlangsung. Mulanya, Eddy sudah membicarakan rencananya untuk keluar dari LP Cipinang dengan salah satu komandan jaga sehari sebelum ia kabur yakni Jumat (3/5/1996).

Baca juga: Kisah Eddy Tansil, Buronan Koruptor Terlama di Indonesia

Pada Sabtu (4/5/1996) akhirnya disepakati disediakan mobil Carry milik Eddy Tansil yang disediakan untuk membawanya keluar dari LP Cipinang pada pukul 18.30. Dengan demikian Eddy Tansil bisa diselundupkan keluar.

Kaburnya Eddy Tansil juga diduga lantaran adanya kerja sama dengan para penjaga pintu LP Cipinang yang tak memeriksa mobil Carry tersebut saat keluar dari LP Cipinang.

Para penjaga pintu tak memeriksa mobil tersebut karena memercayai komandan jaga bahwa mobil tersebut aman dan tak perlu diperiksa.

Berobat jantung

Eddy Tansil sedianya memang biasa keluar LP Cipinang meski sudah divonis 17 tahun penjara. Ia rutin keluar LP Cipinang dalam rangka berobat jantung di RS Harapan Kita, Jakarta.

Namun biasanya ia dikawal oleh petugas polisi dan sipir saat berobat jantung ke RS Harapan Kita.

Baca juga: Kejagung Belum Pastikan Target Pemulangan Eddy Tansil

Kali ini, keluarnya Eddy Tansil dari LP Cipinang tidak melalui prosedur yang semestinya. Eddy keluar tanpa pengawalan petugas polisi dan sipir.

Saat kabur, diketahui pula bahwa Eddy Tansil memberikan uang rokok kepada komandan jaga agar ia tak perlu dikawal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com