Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Psikologi Anak Selama Pandemi, Orangtua Harus Bangun Suasana Rumah Menyenangkan

Kompas.com - 05/10/2020, 12:05 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Praktisi Keluarga dan Anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang biasa disapa Kak Seto mengatakan, untuk menjaga psikologi anak selama pandemi Covid-19, orangtua harus membangun suasana rumah yang menyenangkan.

Hal tersebut penting dilakukan karena psikologi anak sangat berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Lebih lanjut, berpikir positif bisa mengurangi stres sehingga terhindar dari paparan Covid-19.

Orangtua harus berani berubah menjadi lebih tenang, sabar, gembira, dan penuh rasa syukur. Dengan begitu, kita memosisikan diri sebagai sahabat anak-anak,” kata Kak Seto, seperti dimuat laman covid19.go.id.

Hal tersebut dikatakan Kak Seto, dalam talkshow Mengajak Anak-Anak Bergembira di Masa Pandemi, di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Minggu (4/10/2020).

Baca juga: Anak Juga Bisa Stres, Ini Tips Jaga Kesehatan Mental Pandemi

Pada kesempatan tersebut, Kak Seto pun memberi tips menyiasati perubahan kondisi serta tetap beraktivitas dan berkreasi dengan riang gembira pada era pandemi Covid-19.

Tips pertama, orangtua harus menyadari bahwa setiap orang memiliki daya adaptasi. Penyesuaian ini sangat penting terutama dalam menghadapi anak yang biasanya bertemu teman di sekolah.

Kedua, orangtua perlu mengedepankan diskusi dengan anak, bukan instruksi layaknya komandan kepada prajurit. Dengan begitu, anak akan menemukan kenyamanan di rumah.

Ketiga, tidak memaksakan anak mengikuti seluruh materi pelajaran daring dari sekolah. Sebab saat ini, kurikulum yang diberi kepada siswa masih mengacu pada situasi normal, sehingga dalam pelaksanaan kerap menimbulkan masalah.

Baca juga: Orang tua Disarankan Ubah Pola Pendidikan agar Anak Betah di Rumah selama Pandemi

Keempat, orangtua perlu mengapresiasi bakat dan potensi anak, bukan semata-mata pada pelajaran akademik. Apresiasi ini bisa menimbulkan tingkat kepercayaan diri anak.

“Anak akan merasa bangga kepada diri sendiri karena ada dukungan keluarga,” kata Kak Seto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com