JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta kerja sama pemerintah India untuk membantu memulangkan warga negara Indonesia yang tergabung dengan Jamaah Tabligh ke Tanah Air.
Hal itu disampaikan Retno dalam pertemuan ASEAN-India Ministerial Meeting yang dilakukan secara virtual, Sabtu (12/9/2020).
"Secara khusus saya mengangkat isu jamaah tabligh dan meminta kerja sama India agar mereka dapat segera kembali ke Indonesia dan ke beberapa negara ASEAN lainnya," kata Retno melalui telekonferensi, Sabtu (12/9/2020).
Baca juga: Kemenlu: 50 WNI Jamaah Tabligh yang Terjerat Hukum di India Pulang ke Tanah Air
Diketahui, terdapat 751 WNI yang masuk dalam Jamaah Tabligh di India. Kemenlu mencatat, 50 WNI lainnya telah dipulangkan ke Tanah Air.
Di sisi lain, terdapat 286 WNI Jamaah Tabligh di luar kawasan New Delhi yang masih menjalani proses hukum.
Permintaan ini merupakan yang kesekian kali. Pada Juni lalu, Retno menyatakan Indonesia meminta agar para WNI Jamaah Tabligh yang ada di India dapat segera kembali ke Tanah Air.
"Pada 19 Juni, lima Dubes ASEAN di India yaitu, Indonesia, Malaysia, Brunei (Darussalam), dan Thailand telah menulis surat kepada Menlu India. Inti surat tersebut yaitu, meminta informasi dan meminta Jamaah Tabligh dapat kembali ke negara masing-masing," kata Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Selain menyampaikan soal Jamaah Tabligh, Retno juga menyampaikan apresiasi pada India atas fasilitas impor bahan baku obat yang diperlukan Indonesia di masa awal pandemi Covid-19.
Ke depannya, ia pun mengingatkan pentingnya membangun kapasitas sistem kesehatan khususnya dalam industri bahan baku obat dan vaksin.
"Termasuk melalui kerja sama di sektor bioteknologi dan farmasi. Kemudian kerjasama manufaktur obat-obatan dan vaksin, research and development di bidang obat-obatan dan vaksin, pembangunan industri Kesehatan melalui regulatory ekosistem," ujarnya.
Baca juga: Menlu: 431 WNI Jamaah Tabligh di India Dijatuhi Denda 5.000-10.000 Rupee
Terakhir Retno menyampaikan pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan.
Ia menilai perdamaian dan keamanan di kawasan tidak datang dengan sendirinya, oleh karena itu ASEAN dan India harus menjadi mitra dalam menjaga perdamaian.
"Karena tensi di satu tempat di kawasan akan berdampak negatif terhadap kawasan Asia Tenggara dan juga kawasan yang lebih luas yaitu Indo-Pasifik," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.