Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencermati Tes Covid-19, Uji Spesimen yang Sedikit hingga Tingkat Positif yang Tinggi

Kompas.com - 03/04/2020, 05:49 WIB
Bayu Galih,
Dian Erika Nugraheny

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir ini, terutama di media sosial, perbincangan mengenai perkembangan data harian kasus positif Covid-19 di Indonesia mengemuka.

Sorotan utamanya mengenai spesimen yang diperiksa pemerintah. Ada sejumlah poin yang disorot terkait data yang dimiliki Kementerian Kesehatan.

Data itu menjadi rujukan bagi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam mengumumkan perkembangan harian kasus Covid-19.

Pertama, mengenai jumlah total spesimen yang diperiksa. Sejak pemeriksaan spesimen pertama pada 31 Desember 2019 hingga Rabu (1/4/2020) pukul 17.00 WIB, total ada 7.193 spesimen yang diperisa. Data itu diunggah situs Kemenkes hingga Jumat (3/4/2020) dinihari.

Baca juga: Pemerintah: Relawan Kesehatan Bantu Tracing 7.193 Spesimen Covid-19

Dari total spesimen itu diketahui ada 5.516 yang hasilnya negatif, termasuk 188 orang ABK kru kapal World Dream dan 68 orang ABK Diamond Princess. Kemudian sisanya, yaitu 1.677 kasus diketahui sebagai pasien yang positif virus corona.

Jumlah total 1.677 kasus positif itu kemudian diumumkan Achmad Yurianto pada Rabu (1/4/2020).

Adapun, total 7.193 spesimen yang diperiksa itu kemungkinan bertambah. Sebab, Yurianto pada Kamis  (2/4/2020) mengumumkan ada 1.790 kasus positif.

Baca juga: UPDATE: Tambah 113, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini Ada 1.790 Pasien

Indonesia menggunakan tes Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk menghitung kasus positif yang ada. Jadi, hasil tes massal dengan rapid test tidak dalam hitungan data Kemenkes.

Namun, jumlah total spesimen yang diperiksa tentu masih sangat jauh dibandingkan dengan negara lain.

Sebagai perbandingan, jika Indonesia sudah menguji 7.193 spesimen, maka Malaysia hingga 2 April 2020 telah mencatat ada 45,378 tes yang dilakukan. Negeri Jiran itu mencatat jumlah kasus positif sebanyak 3,116 atau positivity rate sebesar 6,8 persen.

Jika dibandingkan dengan Korea Selatan, tentu lebih jauh tertinggal. Sebab, Negeri Ginseng itu hingga 2 April 2020 telah melakukan 431,743 tes sejak 3 Januari 2020. Korsel mencatat 9,976 kasus positif atau positivity rate sebesar 2,3 persen.

Baca juga: IAKMI Nilai Kebijakan Social Distancing untuk Cegah Covid-19 Belum Berjalan dengan Baik

Sampel per hari

Jumlah sampel per hari yang diperiksa Kemenkes Indonesia juga menjadi sorotan. Dari 38 laboratorium yang ada di Indonesia, jumlah spesimen yang diuji terbilang tidak banyak, sekitar 100 hingga 500.

Sejumlah netizen di Twitter juga menyoroti positivity rate yang mencapai 100 persen dalam beberapa hari. Artinya, jika ada 100 spesimen yang diuji, maka hasilnya ada 100 kasus positif Covid-19.

Situs resmi Kemenkes tidak menampilkan jumlah total pemeriksaan spesimen secara harian.

Situs resmi Kemenkes hanya menampilkan total jumlah spesimen yang terus bertambah setiap harinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com