JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Husein Habsyi menilai pembatasan sosial atau social distancing untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) belum berjalan dengan baik.
Sebab, kata dia, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang sering beraktivitas di luar rumah.
"Kita masih sering, bagaimanapun kita lihat, orang berkerumun masih tetap ada di jalan. Orang pergi dengan dengan tetangga dan lain-lain itu, di komunitas itu, masih kelihatan," kata Husein dalam video conference, Kamis (2/4/2020).
Baca juga: Siwon Choi Ingatkan soal Social Distancing dengan Twit Bahasa Indonesia
Husein menilai social distancing tidak akan pernah berjalan mulus apabila tidak ada pelibatan elemen masyarakat seperti Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW).
Menurut dia, pelibatan RT dan RW bisa membantu mengkontrol pelaksanaan social distancing.
"Betapapun kuatnya Keppres dan Perpres ada pembatasan skala besar begitu jika tidak didukung oleh community leader oleh pimpinan-pimpinan di tingkat akar rumput, itu nampaknya sulit sekali untuk berjalan," ungkapnya.
Karena itu, IAKMI lanjut Husein, mendorong pemerintah untuk membentuk gugus tugas di tingkat RT dan RW.
Baca juga: Kompolnas: Polisi Mestinya Beri Contoh Social Distancing ke Masyarakat
Ia melanjutkan, pembuatan gugus bisa membantu penanganan wabah Covid-19 secara lebih maksimal.
"Untuk mengawasi, kemudian mereka bisa mengatur bagaimana juga melakukan membantu mengawasi orang-orang yang beresiko yang berumur lebih dari 60 tahun misalnya," ujar Husein.
Diketahui, pemerintah masih mengimbau masyarakat untuk melakukan social distancing atau physical distancing untuk mencegah Covid-19.
Untuk penanganan Covid-19 lebih baik, pemerintah juga mewacanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.