Kompas.com kemudian berusaha menelusuri data harian yang diunggah di https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.
Sehingga untuk mengetahui berapa spesimen yang diperiksa per hari, harus dilakukan secara mandiri dengan mengurangkan antara jumlah terbaru dengan jumlah total spesimen yang dipantau pada hari sebelumnya.
Dari penelusuran, tercatat perkembangan pemeriksaan harian spesimen sebagai berikut:
- Hingga 27 Maret: terdapat 5.775 orang yang diperiksa
- Hingga 28 Maret: terdapat 6.266 orang yang diperiksa
- Hingga 29 Maret: terdapat 6.534 orang yang diperiksa
- Hingga 30 Maret: terdapat 6.663 orang yang diperiksa
- Hingga 31 Maret: terdapat 6.777 orang yang diperiksa
- Hingga 1 April: terdapat 7.193 orang yang diperiksa
Baca juga: UPDATE: Tambah 113, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini Ada 1.790 Pasien
Jumlah spesimen per hari yang diperiksa didapat dengan melihat selisih tiap hari:
* 27 Maret - 28 Maret: 491 spesimen yang diperiksa
* 28 Maret - 29 Maret: 268 spesimen yang diperiksa
* 29 Maret - 30 Maret: 129 spesimen yang diperiksa
* 30 Maret - 31 Maret: 114 spesimen yang diperiksa
* 31 Maret - 1 April: 416 spesimen yang diperiksa
Baca juga: UPDATE: Pasien Covid-19 Meninggal di Indonesia 170 Orang, Bertambah 13
Jika dibandingkan dengan penambahan kasus baru pada tanggal tersebut akan terlihat:
28 Maret: 109 kasus baru dari 491 spesimen (22,1 persen)
29 Maret: 130 kasus baru dari 268 spesimen (48,5 persen)
30 Maret: 129 kasus baru dari 129 spesimen (100 persen)
31 Maret: 114 kasus baru dari 114 spesimen (100 persen)
1 April: 149 kasus baru dari 416 spesimen (35,8 persen)
Baca juga: Mendagri Keluarkan Surat Edaran soal Pencegahan dan Penanganan Covid-19 bagi TKI, Begini Bunyinya
Dengan demikian, positivity rate 100 persen memang terjadi pada update yang diumumkan pemerintah pada 30 Maret dan 31 Maret.
Adapun, dari lima hari itu maka bisa didapatkan rata-rata positivity rate sebesar 61,28 persen.
Tentu sulit untuk mendapatkan positivity rate secara real time. Kendala itu disebabkan karena data 7.193 spesimen yang diperiksa berdasarkan yang didapat hingga 1 April 2020. Sedangkan, 1.790 kasus positif terbaru berdasarkan data hingga 2 April 2020.
Jika dibandingkan periode yang sama pada 1 April 2020 yang mencatat 1.677 kasus positif, maka dari 7.193 spesimen didapatkan positivity rate sebesar 23,3 persen.
Tentu dengan catatan, positivity rate tinggi itu didapat karena selama ini pasien yang dites hanyalah pasien yang dianggap memperlihatkan gejala Covid-19.
Selain itu, mereka yang dites merupakan pasien dalam pengawasan yang merupakan hasil contact tracing dari kasus positif yang telah ditemukan.
Angka dari tingkat positif ini bisa diturunkan dengan syarat akses tes yang lebih terbuka.