JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi turut mengerahkan tim Gegana Brimob dalam menyelidiki penemuan limbah radioaktif jenis Cs 137 di perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengungkapkan tim tersebut diturunkan karena berkompeten dalam obyek radioaktif.
Namun, sejauh ini, polisi belum berkesimpulan mengenai adanya dugaan aksi terorisme terkait peristiwa tersebut.
Baca juga: Bapeten Koordinasi dengan Polri Investigasi Radiasi Radioaktif di Batan Indah
"Jadi kalau ada pertanyaan rekan-rekan mengapa Gegana turun? Karena Detasemen E ini mempunyai klasifikasi atau kemampuan khusus tentang radioaktif," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
Ia mengatakan, saat ini, polisi bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dalam menyelidiki penyebab keberadaan limbah radioaktif di daerah tersebut.
Selain Gegana, aparat kepolisian yang turut menyelidiki terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Tangerang Selatan, Puslabfor Polri, dan Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri.
Asep mengatakan, pihak Bareskrim sudah mengambil sejumlah sampel dari lokasi tersebut.
"Direktorat Tindak Pidana Tertentu dari Bareskrim, berdasarkan hasil olah TKP kemarin, sudah mengamankan beberapa sampel, termasuk tanah, untuk dilakukan selanjutnya penyelidikan terhadap bahan-bahan tersebut dan juga penyebab mengapa daerah tersebut terpapar radioaktif jenis Cs 137," ujarnya.
Diberitakan, temuan radiasi nuklir itu bermula pada akhir Januari lalu saat Bapeten mencoba alat pendeteksi radiasi yang baru dibeli.
Saat alat itu di bawa ke kompleks Perumahan Batan Indah, muncul indikasi adanya radiasi di lokasi itu.
Baca juga: Bapeten: Paparan Radiasi Radioaktif di Batan Indah Menurun, Air Tanah Bebas dari Kontaminasi
Di kawasan Serpong memang ada reaktor nuklir skala kecil. Anehnya, di sekitar reaktor itu tidak ada indikasi radiasi. Indikasi radiasi justru muncul di perumahan warga yang letaknya tiga kilometer dari rekator.
Bapenten akhirnya menemuka benda-benda yang pernah berhubungan dengan produk nulir terkubur di sebuah tanah kosong di sela-sela rumah penduduk di Perumahan Batan Indah itu.
Saat ini tim gabungan dari Badan Pengawan Nuklir (Bapeten) dan Batan tengah melakukan persiapan untuk dekontaminasi titik radiasi radioaktif itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.