Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehangatan Surya Paloh-Prabowo, Jawaban Penolakan Nasdem atas Gerindra

Kompas.com - 14/10/2019, 08:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehangatan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Minggu (13/10/2019) malam, seakan menjawab sikap Nasdem beberapa waktu terakhir mengenai masuknya kawan baru dalam barisan partai politik pendukung pemerintah.

Tentu masih lekat di ingatan saat Gerindra menjalin komunikasi intens dengan PDI Perjuangan usai panasnya Pilpres 2019.

Prabowo menyambangi kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Juli 2019, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Megawati menjamu Prabowo makan siang dengan menu racikan Megawati sendiri.

Baca juga: Megawati-Prabowo, Tak Ada Teman dan Musuh Abadi dalam Politik

Pertemuan berlangsung penuh keramahtamahan. Senyum selalu terpancar dari wajah keduanya, terutama ketika memberikan keterangan pers.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyampaikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di kediaman Megawawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan kedua tokoh nasional bersama sejumlah elit Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tersebut dalam rangka silaturahmi pasca Pemilu Presiden 2019.ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyampaikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di kediaman Megawawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan kedua tokoh nasional bersama sejumlah elit Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tersebut dalam rangka silaturahmi pasca Pemilu Presiden 2019.
Demi membalas jamuan makan siang Megawati, Prabowo lantas menghadiahi anak proklamator Soekarno itu dengan lukisan ayahnya yang sedang menginspeksi pasukan Yogyakarta dengan kuda.

Kemesraan Prabowo dan Megawati berlanjut hingga kongres PDI-P yang berlangsung Agustus. Prabowo memenuhi undangan Megawati dan hadir di kongres bersama-sama sejumlah ketua umum partai pengusung Jokowi-Ma'ruf tanpa canggung.

Di tengah keakraban itu, tepatnya satu hari setelah Prabowo dan Megawati santap siang bersama, empat ketua umum partai pengusung Jokowi-Ma'ruf lainnya bertemu di Kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat.

Baca juga: Nasi Goreng Pemersatu Megawati-Prabowo dan Kerja Sama Politik Gerindra-Pemerintah...

Mereka adalah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Pertemuan tersebut berlangsung tanpa mengundang Megawati.

Meski tidak lugas, empat pimpinan parpol itu menyampaikan sinyal menolak partai politik lain ke dalam koalisi pendukung pemerintah.

Berubah Sikap

Polemik itu menggantung dan belum selesai hingga publik mengintip keakraban Prabowo dengan Paloh Minggu malam kemarin di kediaman Paloh, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dari foto-foto yang beredar, tampak Prabowo dan Paloh berdiskusi dengan hangat sembari menikmati menu santap malam. Prabowo mengaku menyantap soto mie dalam pertemuan itu.

Baca juga: Sekjen Nasdem: Kecil Kemungkinan Kader Partai Non-koalisi Masuk Kabinet Jokowi

Tak hanya kehangatan di atas meja makan, sambutan hangat Nasdem kepada Gerindra untuk masuk ke dalam kabinet terlihat dari pernyataan Surya yang blak-blakan mengaku tidak masalah jika Gerindra masuk ke dalam koalisi pemerintahan.

"Kalau memiliki keyakinan (yang sama), apa yang menjadi masalah?" ujar Paloh.

"Mana ada masalah sama saya ya. Ketika semua itu di dalam satu semangat dan konsistensi pikiran bagaimana mengedepankan kepentingan nasional, ya jalan di situ," lanjut dia.

Paloh mengatakan, tak masalah Gerindra masuk ke koalisi pemerintahan selama memiliki kesepahaman visi dan misi dengan partai-partai pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Baca juga: Manuver 4 Parpol Pendukung Jokowi, Ingin Ada Negosiasi Ulang Pascapemilu?

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com