JAKARTA, KOMPAS.com - Istana Kepresidenan menyebut bahwa kerusuhan yang menyebabkan 33 orang tewas di Wamena dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata. Motif mereka adalah untuk mencuri perhatian negara-negara lain.
"Ini adalah gerombolan bersenjata yang memanfaatkan momentum Sidang Umum PBB. Mereka ingin mendapatkan perhatian dunia," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Namun, Pramono memastikan Indonesia lewat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah mengklarifikasi langsung situasi Papua di sidang umum PBB.
Presiden Joko Widodo juga sudah menerima TNI-Polri untuk mengejar kelompok bersenjata yang membuat kerusuhan.
Baca juga: Selain Pesawat Hercules, Pemerintah Kirim Kapal Pelni Angkut Pengungsi Wamena
Presiden sudah menginstruksikan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk dikejar dan ambil tindakan tegas.
"Sedangkan (terkait) kerugian dan mengurangi rasa takut, Presiden meminta gubernur secara proaktif dan juga menteri terkait segera menyelesaikan yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat," kata Pramono.
Presiden juga, lanjut Pramono, sudah meminta warga untuk tidak mengungsi dari Wamena.
Sebab, kerusuhan yang terjadi ini bukan karena konflik sosial. Aparat keamanan juga sudah berupaya memulihkan situasi.
"Sekarang ini kan baik Polri maupun TNI sudah melakukan patroli di sana," tuturnya.
Baca juga: Jokowi: Kerusuhan di Wamena Ulah Kelompok Bersenjata, Jangan Digeser ke Konflik Etnis
Diketahui, kerusuhan di Wamena berawal dari aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto menyatakan bahwa korban tewas berjumlah 33 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.