Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2019, 06:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Almarhum Sutopo Purwo Nugroho dikenal publik sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di pengujung hayat.

Namun, ternyata Sutopo tiga kali menolak untuk mengisi jabatan tersebut saat ditawari Kepala BNPB terdahulu, yakni Syamsul Maarif.

Kisah itu terungkap dalam peluncuran buku Sutopo Purwo Nugroho: Eksklusif, Terjebak Nostalgia (2019) karangan Fenty Effendy di Gramedia Matraman, Jakarta, Minggu (1/9/2019).

"Pak Topo ini kan tiga kali menolak jadi humas BNPB. Dan yang dia tolak ialah seorang Kepala BNPB yang jenderal, Pak Syamsul," ujar Fenty.

"Kalau yang mungkin mengenal Pak Syamsul orangnya tegas, tegap, matanya melotot, suaranya tegas. Dan Pak Topo berani menolak itu," tutur Fenty.

Baca juga: Saat Almarhum Sutopo Purwo Nugroho Melupakan Rasa Sakit dengan Bekerja

Fenty mengungkapkan, Sutopo enggan menjadi humas sebab khawatir hanya akan menjadi alat untuk menyampaikan hal-hal yang menyanjung atasan.

Namun, pada akhirnya Sutopo menerima tugas sebagai humas di BNPB.

Hal itu bermula dari kejengkelan Syamsul Maarif. Kepala BNPB itu sengaja tak mengajak Sutopo ke lapangan saat terjadi gempa dan tsunami di Mentawai.

Lantaran terbiasa bertugas di lapangan, Sutopo penasaran dengan kondisi di Mentawai usai gempa dan tsunami.

Oleh Syamsul, Sutopo akhirnya diperbolehkan berangkat ke Mentawai menggunakan helikopter.

Baca juga: Kepala BNPB: Ke Mana Pun Saya Pergi Selalu Ditanya Siapa Pengganti Sutopo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Nasional
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

Nasional
Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Nasional
90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com