Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Menteri LHK, Ini Sebab Kebakaran Hutan Tahun Ini Lebih Parah

Kompas.com - 19/08/2019, 13:35 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengakui kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun ia menegaskan bahwa kondisi tersebut terjadi murni karena faktor cuaca.

"(Tahun ini) memang lebih panas kan. Dan hari tanpa hujan lebih panjang," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Oleh karena itu, Siti menegaskan bahwa kebakaran hutan yang lebih parah pada tahun ini bukan disebabkan oleh kinerja pemerintah yang mengendur dalam mencegah dan memadamkan api.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan untuk melakukan pencegahan, patroli monitoring hotspot, hingga pengendalian pemadaman.

"Kalau sekarang helinya sudah ada 35 atau 45 yang dikerahkan dari BNPB," tambah dia.

Baca juga: Satu Bangunan SD Ludes Dilalap Api dari Kebakaran Hutan dan Lahan

Ia menyebut upaya pemerintah tersebut telah membuat hotspot mulai menurun di Kalimantan. Menurut dia, puncak kebakaran hutan terjadi pada 4-6 Agustus lalu dimana ada lebih dari 1.000 titik panas di Kalimantan. Namun kini jumlah hotspot sudah berkurang.

"Kemarin sih hotspot sudah turun jadi 900-an. Di Kalbar tadinya yang paling banyak sampai 500 sekian angkanya hotspotnya, sekarang sudah 300-400. Dari situ kita ikutin terus, saya sudah komunikasi terus dengan gubernur," kata dia.

Presiden Joko Widodo sendiri sebelumnya mengeluhkan kebakaran hutan yang kembali membesar di tahun ini.

Baca juga: Menteri LHK Klaim Kebakaran Hutan di Kalimantan Sudah Menurun

Jokowi bahkan mengaku malu saat akan berkunjung ke Malaysia dan Singapura. Sebab, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menyebabkan kabut asap yang terbang sampai ke dua negara tetangga tersebut.

"Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi, saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL, 'jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita'," kata Jokowi saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

"Saya cek jerebu ini apa, ternyata asap. Hati-hati, malu kita kalau enggak bisa menyelesaikan ini," sambung Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com