Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 14 Agustus dan Kisah Lengkap Lahirnya Pramuka...

Kompas.com - 14/08/2019, 09:38 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Robert Stephenson Smyth Baden Powell dikenal akan jasanya dalam melahirkan gerakan kepanduan.

Jika pada awalnya Baden Powell memulai gerakannya hanya dengan 20 orang anak, maka kini, gerakan yang ia inisiasi telah merambah ke seluruh dunia.

Misi yang digerakkan Baden Powell pun sampai ke Nusantara.

Hanya saja, gerakan yang dibawa oleh bangsa Belanda ini, kala itu hanya terbatas untuk orang Belanda saja.

Seiring berjalannya waktu, gerakan ini berkembang.

Di Tanah Air, gerakan ini banyak tersebar menjadi beberapa organisasi.

Baca juga: Hari Pramuka, Ini Pesan Ketua Kwarnas Budi Waseso

Salah satu yang terkenal adalah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI). Gerakan kepanduan ini didirikan oleh Dr Moewardi pada 13 September 1930.

Arsip Harian Kompas 7 Juli 2001 menuliskan, selain KBI, ada pula Pandu Rakyat, Pandu Kristen Indonesia, Pandu Ansor, dan Hisbul Wathon dari Muhammadiyah.

Pimpinan Himpunan Pandu Wredha, Sutarman mengatakan, gerakan kepanduan di Indonesia merupakan sarana perjuangan kemerdekaan.

"Kalau mahasiswa calon sarjana hukum terjun dalam pergerakan lewat Indonesia Muda, maka calon-calon dokter lewat gerakan kepanduan," ujar Sutarman.

Menurut Sutarman, pada 1938, salah satu organisasi kepanduan, KBI, membentuk Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia.

Pada 1941, digelar dua kali Jambore Nasional.

Namun, seluruh gerakan kepanduan di Nusantara dilarang saat Jepang menguasai Tanah Air.

Gerakan ini akhirnya berganti nama menjadi Seinendan.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Sandi Morse, Telegraf hingga Pramuka

Pasca-kemerdekaan, tepatnya pada 28 Desember 1945, seluruh gerakan kepanduan yang ada dilebur menjadi satu di bawah nama Pandu Rakyat Indonesia oleh Menteri P dan K saat itu, Ki Hadjar Dewantara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com