JAKARTA, KOMPAS.com – Hari Pramuka diperingati setiap tahun pada tanggal 14 Agustus.
Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang terbentuk pada 1961.
Ada sejumlah cerita di balik berdirinya Pramuka. Apa saja?
1. Berawal tahun 1961
Pada 1961, ada rencana menyatukan berbagai organisasi gerakan pemuda yang ada di Indonesia.
Presiden Soekarno memerintahkan penggabungan semua organisasi kepanduan dalam satu wadah.
Untuk mewujudkan ini, dibentuklah panitia yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Dr. Prijono, Achmadi, Moeljadi Djojomartono, dan Dr. Azis Saleh.
Dari kepanitiaan tersebut, terbit Keppres Nomor 109 Tahun 1961 tertanggal 31 Maret 1961.
Pembuatan Keppres Nomor 109 Tahun 1961 tertanggal 31 Maret 1961menimbulkan kontroversi karena tidak melibatkan Hamengku Buwono IX, Azis Saleh, dan Moeljadi Djojomartono.
Baca juga: Hari Pramuka 2018, Pramuka Perekat NKRI
Ada dugaan, pembuatan Keppres Nomor 109 Tahun 1961 juga bermuatan ideologi komunis karena peran Prijono dan Achmadi yang saat itu dituding beraliran komunis.
Dr. Azis Saleh yang mengetahui hal tersebut bergegas menemui Soekarno dan menjelaskan permasalahan Keppres yang ternyata sudah ditandatangani Soekarno.
Soekarno yang mendengar hal tersebut, segera memerintahkan untuk tidak menerbitkan Keppres tersebut dan menggantinya dengan Keppres No 238 tahun 1961.
Penandatanganan Keppres No 238 tahun 1961 juga menimbulkan permasalahan.
Penyusunan konsep Keppres No 238 tahun 1961 dikerjakan di kediaman Dr Azis Saleh di Jalan Borobudur 18, Jakarta.
Ketika Keppres No 238 tahun 1961 telah disusun, aturan ini tidak bisa segera ditandatangani Soekarno karena tengah berada di luar negeri.