Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Sistem Informasi Penanganan Perkara Jadi PR Mahkamah Agung

Kompas.com - 07/05/2019, 11:20 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) menilai bahwa salah satu kerawanan korupsi di dunia peradilan adalah sistem informasi penanganan perkara.

Hal ini disebut sebagai salah satu pekerjaan rumah bagi Mahkamah Agung untuk mencegah praktik suap yang melibatkan hakim.

"Masalah terbesar adalah transparansi dan informasi ketika penanganan perkara," ujar peneliti MaPPI Dio Ashar kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2019).

Menurut Dio, sistem informasi secara manual yang saat ini dilakukan di banyak pengadilan memungkinkan pihak yang berperkara bertemu dengan panitera dan hakim. Akibatnya, transaksi untuk memengaruhi perkara semakin mudah terjadi.

Baca juga: MA Berhentikan Sementara Hakim Kayat yang Berstatus Tersangka Kasus Korupsi

Tidak hanya dalam bentuk suap kepada hakim, sistem informasi manual juga sering menjadi celah pungutan liar.

Menurut Dio, salah satu cara mencegah korupsi adalah dengan membuat sistem berbasis online. Dengan begitu, informasi secara real time dapat diketahui oleh para pencari keadilan tanpa harus bertemu tatap muka.

"Tapi yang perlu dilakukan MA sekarang adalah memperbaiki informasi penanganan perkara biar mencegah hal ini terjadi lagi," kata Dio.

Baca juga: Hakim Kembali Jadi Tersangka Korupsi, MA Bantah Gagal Jalankan Pengawasan

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan hakim di Pengadilan Negeri Balikpapan, Kayat, sebagai tersangka. Kayat diduga menerima suap terkait penanganan perkara di PN Balikpapan pada 2018.

Penangkapan ini menambah daftar hakim dan panitera yang terlibat kasus korupsi. Sejak 2012, setidaknya ada 20 hakim yang ditangkap karena kasus suap.

Kompas TV Kasus OTT KPK terhadap hakim di Balikpapan kembali mencoreng wajah peradilan Indonesia. KPK meminta Mahkamah Agung meningkatkan pengawasan terhadap para hakimnya sementara MA beralasan integritas hakim menjadi penyebab utama masih adanaya hakim terlibat suap. Suap Hakim Kayat membuka mata publik bahwa peradilan Indonesia belum benar-benar bersih dari mafia peradilan. Kenapa praktik jual beli vonis masih terjadi? Seberapa basah praktik ini sehingga masih sulit diberantas? Kita bahas bersama Asep Iwan Iriawan, mantan hakim selanjutnya Komisioner Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi KY, Sukma Violetta. #PenyuapanHakim #OTTKPK #MafiaPeradilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com