JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, KPU tidak akan sembarangan melaporkan hoaks kepada polisi.
KPU hanya melaporkan hoaks yang mengganggu kinerja lembaga.
Arief menyebutkan, KPU hanya akan mengklarifikasi hoaks melalui konferensi pers jika dampaknya tak masif.
Akan tetapi, jika sudah mengganggu kredibilitas KPU, maka akan menindaklanjutinya secara hukum.
Hal itu disampaikan Arief menanggapi munculnya hoaks soal "setting"-an server KPU untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Maruf Amin Sebut Hoaks soal Server KPU Ciptakan Suasana Tak Kondusif
"Ketika (hoaks) itu menjadi sangat substansial, sangat menganggu penyelenggara, dan berdampak masif, maka KPU selain melakukan klarifikasi memberikan anti hoaksnya, juga melaporkannya kepada aparat penegak hukum," kata Arief saat ditemui di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Sabtu (6/4/2019).
Oleh karena itu, KPU juga melaporkan hoaks terkait 7 kontainer yang berisi surat suara yang telah tercoblos.
Sebab, kata Arief, hoaks tersebut masif dampaknya dan sangat mengganggu kinerja KPU.
Arief mengatakan, jika hoaks tidak disikapi secara tegas, akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilu.
"Saya enggak tahu ya pilihan kata yang tepat itu sudah mencapai tahap delegitimasi atau tidak. Tapi yang jelas itu mengganggu KPU dan memengaruhi opini publik terhadap kepercayaan yang sudah kami bangun sampai saat ini. Itu kan bahaya," ujar Arief.
Baca juga: Mendagri Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Hoaks Settingan Server KPU
"Anda sekarang ya, saya memberi contoh nih, hoaks tentang tujuh kontainer, tapi berita masih ada yang percaya hoaks tujuh kontainer itu. Maka kalau ada berita enggak benar harus kami lawan," lanjut dia.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa server KPU di Singapura sudah men-setting kemenangan salah satu pasangan capres-cawapres.
Kabar tersebut beredar melalui Facebook, Twitter, hingga Instagram. Akun Facebook bernama Rahmi Zainuddin Ilyas mengunggah informasi tersebut.
Ia menggunggah video yang berjudul "Wow server KPU ternyata sudah Disetting 01 menang 57% tapi Jebol Atas Kebesaran Allah Meskipun Sudah Dipasang 3 Lapis".
Baca juga: Polisi Minta Keterangan Tim IT KPU Terkait Dugaan Hoaks Settingan Server
Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang mendalami alat bukti terkait hoaks setting-an server Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Singapura yang disebut untuk memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres.
Kasus tersebut dilaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui komisionernya kepada Bareskrim di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).
"Dari laporan tersebut, saat ini dari tim Direktorat Siber Bareskrim sedang mendalami seluruh alat bukti, data-data, dokumen yang diserahkan dari komisioner KPU kepada Bareskrim," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.