JAKARTA, KOMPAS.com - Polri meminta keterangan tim IT dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dugaan hoaks "settingan server" KPU di Singapura yang disebut memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres, Jumat (5/4/2019).
Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019).
"Dari ahli IT KPU sendiri hari ini akan dimintai keterangan juga untuk menjelaskan mengenai bagaimana IT yang ada di KPU tersebut," ungkap Dedi.
Kasus tersebut dilaporkan KPU melalui komisionernya kepada Bareskrim Polri, Kamis (4/4/2019).
Baca juga: Dalam 24 Jam, Ada 45.000 Shares dan 974 Views Terkait Hoaks Setting-an Server KPU di Medsos
Saat ini tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri juga sedang mendalami alat bukti yang diserahkan para komisioner.
Alat bukti tersebut di antaranya, dokumen hingga tangkapan layar (screenshot) video yang viral di media massa itu.
Aparat akan mendalami perihal konstruksi hukum dari hoaks yang viral di media sosial tersebut.
Selain itu, Dedi menuturkan Polri memiliki laboratorium digital untuk mengaudit tiga akun yang dilaporkan, keaslian foto dan video yang diunggah, serta narasi yang dibangun.
Lebih lanjut, ia menuturkan penyidik akan mendalami penggagas konten tersebut hingga kaitannya dengan buzzer.
"Kedua, buzzer, apakah ada keterkaitan antara creator yang membuat ini dengan buzzer karena ini kan cukup viral dan ini juga cukup mengganggu kinerja KPU pastinya," ujarnya.
Menurut Dedi, jerat hukum yang akan diberlakukan kepada pelaku adalah Pasal 27 dan Pasal 45 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Namun, hal tersebut juga masih akan didalami oleh penyidik.
"Ini nanti akan didalami juga dengan konstruksi hukum dan disesuaikan juga dengan barang bukti yang diserahkan kemarin," tutur dia.
Baca juga: Polisi Dalami Alat Bukti yang Diserahkan KPU Terkait Hoaks Setting-an Server
Sebelumnya, beredar kabar bahwa server KPU di Singapura sudah menyetting kemenangan salah satu pasangan capres cawapres.
Kabar tersebut beredar melalui Facebook, Twitter, hingga Instagram.
Akun Facebook bernama Rahmi Zainuddin Ilyas mengunggah informasi tersebut. Ia menggunggah video yang berjudul "Wow server KPU ternyata sudah Disetting 01 menang 57% tapi Jebol Atas Kebesaran Allah Meskipun Sudah Dipasang 3 Lapis".
Muncul juga informasi yang beredar demikian, "Breaking New! Pak Wahyu mantan staf Jokowi di Solo bongkar server KPU di Singapura udah setting kemenangan 01 57%!!!, Jebol salah satu dari 7 servernya. Sebarkan. Viralkan".