JAKARTA, KOMPAS.com - Pengalaman berkampanye sebagai calon anggota legislatif memberi kesan tersendiri bagi Johan Budi. Johan yang masih menjabat Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi itu menemukan hal-hal menarik dan lucu saat berkampanye.
Johan merupakan calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VII yang meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek. Sebagian besar lokasi kampanye yang didatangi Johan merupakan kawasan pedesaan.
Johan tak menampik bahwa sebagian masyarakat awalnya salah persepsi, dan mengira kehadirannya untuk membagi-bagi uang. Namun, Johan berupaya memberi pengertian bahwa kedatangannya untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan visi-misi.
Menurut Johan, upayanya tersebut ternyata dimengerti oleh warga di dapilnya. Beberapa warga masyarakat justru berinisiatif mengundang kehadirannya untuk berdiskusi dan mengenal dirinya secara lebih mendalam.
Baca juga: Dipadati Agenda Presiden, Kapan Waktu Johan Budi Berkampanye?
Bahkan, menurut Johan, justru ada masyarakat yang memberikan buah tangan kepadanya. Hal itu terjadi saat Johan selesai berkunjung ke sebuah pesantren di Trenggalek.
"Eh malah saya yang dibawakan oleh-oleh. Ada keripik, pisang, makanan kecil, kue-kue yang khas, itu dibawakan. Mereka senang ada yang foto-fofo bareng," kata Johan saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (15/2/2019).
Cerita menarik lainnya terjadi saat Johan mengunjungi sawah milik warga dan bertemu sejumlah petani. Menurut Johan, saat itu ada petani yang menyinggung soal dana desa.
Seketika itu juga, Johan menghubungi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo. Johan kemudian memberikan ponselnya kepada petani untuk berbicara langsung dengan Eko.
"Baik, bapak-ibu sekalian, saya sambungin ke Pak Menteri-nya, nanti ngomong sendiri nggih," ujar Johan saat menirukan ucapannya kepada para petani.
Baca juga: Cerita Johan Budi Nyaleg, Siasati Kampanye Tanpa Bagi-bagi Amplop
Menurut Johan, saat itu para petani sangat senang karena bisa langsung menyampaikan keluh kesah kepada menteri.
Johan ingin memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa wakil rakyat tidak cuma membagi-bagikan uang kepada warga saat kampanye.
Johan berupaya meyakinkan warga bahwa bentuk bantuan yang dia lakukan terwujud secara konkret untuk menjawab aspirasi dan keluhan warga.
"Saya terus terang saja, kalau cuma ngasi uang supaya milih, saya enggak mau. Jadi kalau mau pilih saya alhamdulilah, kalau enggak ya mboten nopo-nopo, bahasa jawanya begitu," kata Johan.