Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Partai Tak Masalah DPP PAN Bela Amien Rais

Kompas.com - 27/12/2018, 08:52 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Albert Hasibuan, tidak mempermasalahkan sikap Dewan Pimpinan Pusat PAN yang membela Amien Rais dari surat terbuka mereka. Albert dan empat orang pendiri lain sebelumnya meminta Amien mundur dari politik praktis dan kepengurusan PAN.

"Untuk itu kami tidak ikut campur, kami hanya mengeluarkan pandangan kami. Bahwa kemudian ada reaksi dari pimpinan PAN yang berbeda, itu wewenangnya," ujar Albert di kediamannya di Jalan Mirah Delima, Rabu (26/12/2018).

Albert mengatakan surat terbuka itu pada dasarnya memang ditunjukan kepada Amien Rais. Bukan kepada DPP PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan.

Menurut Albert, seharusnya DPP PAN bisa menyadari apa yang terjadi di internal partai dengan adanya Amien Rais. Surat terbuka dari para pendiri hanya sebagai pengingat saja.

"Dengan sendirinya ketentuan-ketentuan PAN ini sudah jelas dan karena itu apa yang dilakukan oleh Pak Amien Rais ini disebut antitesis," ujar Albert.

Baca juga: PAN Pertanyakan Surat Terbuka 5 Pendiri Partai untuk Amien Rais

Sekjen PAN Eddy Soeparno sebelumnya mengatakan bahwa pendiri PAN yang mengkritik Amien Rais sudah lama tidak aktif. Selain itu, para pendiri juga punya pilihan politik berbeda pada Pemilu 2019.

Terkait itu, Albert mengakui bahwa dirinya sudah tidak aktif di dunia politik. Kata dia, semua pendiri PAN yang membuat surat terbuka itu juga sudah memasuki usia lanjut. Namun, surat terbuka ini tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden.

"Sebenarnya (surat terbuka ini) tidak masuk ke situ," kata Albert.

Sebelumnya, lima pendiri PAN mengkritik pernyataan dan sikap politik Amien Rais. Lima pendiri PAN yang dimaksud yaitu Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Kritikan terhadap Amien Rais tersebut mereka sampaikan lewat surat terbuka.

Mereka bahkan meminta Amien untuk berhenti dari dunia politik praktis dan keanggotaan PAN.

Baca juga: Waketum Usul Pendiri PAN Bertemu Amien Rais Diskusikan Perbedaan Pemikiran

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Partaonan Daulay pun menilai permintaan agar Amien Rais mundur dari politik praktis dan kepengurusan PAN itu melanggar nilai-nilai demokrasi.

"Permintaan agar Amien Rais mundur dari kehidupan organisasi sosial dan politik dinilai mencederai demokrasi dan potensial melanggar UUD 1945, khususnya pasal tentang kebebasan bersyarikat dan berkumpul," ujar Saleh.

Dia juga mempertanyakan kritikan pendiri yang menyebut Amien Rais menghambat perkembangan PAN.

Saleh menyebut Amien Rais seringkali tidak terlibat langsung dalam pengambilan keputusan di PAN. Bahkan, pengurus PAN yang sering meminta pendapat dan nasihat dari Amien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com