Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi: Merah, Kuning, Hijau Solid, Suara Rakyat Jateng Tak Akan Pindah

Kompas.com - 12/12/2018, 19:55 WIB
Christoforus Ristianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya tak gentar dengan strategi calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, yang hendak mendirikan markas di Jawa Tengah.

Sebab, menurut Ace, Jateng adalah lumbung suara partai koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Perlu saya tegaskan, kami yakin Merah (PDI-P), Kuning (Golkar), Hijau (PPP dan PKB) sudah menyatu dalam barisan yang kuat dengan partai koalisi lain, suara masyarakat Jateng tidak akan pindah," kata Ace di rumah Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Baca juga: Sandiaga: Relawan yang Minta Markas Perjuangan Pindah ke Jateng

Sebelumnya, Sandiaga akan menjadikan tiga kota di Jateng menjadi markas perjuangan, yakni Salatiga, Wonosobo, Temanggung.

"Kami sama sekali tidak gentar dengan strategi Sandiaga dengan memindahkan markas ke Jateng," papar Ace.

Ace mengatakan, Jokowi adalah "putra" Jateng yang sebelumnya sukses menjadi Wali Kota Solo.

Menurut dia, rencana Sandiaga tersebut justru kian menyolidkan TKN wilayah Jateng. Kendati demikian, Ace enggan jumawa meskipun ia yakin suara masyarakat Jateng tak akan pindah ke Prabowo-Sandi.

Baca juga: Sandiaga Berencana Dirikan Markas di Salatiga, Wonosobo, dan Temanggung

Adapun menurut Sandiaga, saat berkunjung ke Jateng, menyatakan, rencana pemindahan markas perjuangan ke Jateng berasal dari permintaan para relawan.

Ia berharap, dengan memindahkan markas perjuangan, kerja-kerja strategi pemenangan akan lebih mudah terkait mobilisasi dan logistik.

Sandiaga sebelumnya mengatakan, rencana pemindahan markas perjuangan ke Provinsi Jawa Tengah berasal dari permintaan para relawan.

Permintaan tersebut disampaikan secara langsung saat Sandiaga melakukan kunjungan dalan rangka kampanye di Jateng. "

Itu permintaan dari relawan yang disampaikan ke saya saat berkunjung ke Jawa Tengah," ujar Sandiaga saat ditemui di Pasar Sunan Giri, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (12/12/2018).

Baca juga: Sandiaga Fokus di Jateng, Timses Sebut Kandang Merah Akan Diputihkan

Selain itu, Sandiaga juga mengakui masih rendahnya elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga di provinsi yang dikenal sebagai basis massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

"Saya khususnya masih memerlukan tingkat pengenalan dan tingkat keterpilihan yang lebih tinggi di Jawa Tengah," tuturnya.

Ia berharap, dengan memindahkan markas perjuangan, kerja-kerja strategi pemenangan akan lebih mudah terkait mobilisasi dan logistik.

Kendati demikian, kata Sandiaga, pihaknya belum memutuskan wilayah yang akan menjadi pusat markas perjuangan.

"Untuk memudahkan mobilisasi dan logistik, tentunya sangat mudah kalau kita bergerak dari Jawa Tengah. Tempatnya di mana masih belum diputuskan," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com