JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membeberkan apa yang sudah ia lakukan dalam hal membangun pasar tradisional, baik selama menjabat Wali Kota Solo hingga sebagai Presiden ke-7 RI.
Di Solo misalnya, terdapat 43 pasar tradisional. Selama delapan tahun Jokowi menjabat Wali Kota, ia berhasil meruntuhkan kemudian membangun kembali 29 pasar.
"Mungkin kalau pas 10 tahun ada 43 pasar kebangun semuanya," ujar Jokowi saat menghadiri acara peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia 2018 di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: Pasar Jaya Akan Revitalisasi 21 Pasar Tradisional di Jakarta
Selama menjabat Presiden RI, Jokowi mengatakan, perhatiannya terhadap pasar tradisional juga tidak berubah.
Sejak 2014 hingga 2017, pemerintahannya membangun kembali 2.660 pasar tradisional di seluruh Tanah Air. Tahun 2018 ini sendiri terdapat 1.500-an pasar tradisional yang juga dibangun. Tidak hanya itu, sebanyak 6.500 pasar kecil dibangun di tingkat desa.
"Pasar desa itu, meskipun kecil- kecil, tapi sangat sangat bermanfaat bagi perekonomian di desa," ujar dia.
Baca juga: Depok Akan Pertahankan Pasar Kemiri Muka sebagai Pasar Tradisional
"Itulah kecintaan saya kepada pasar rakyat. Saya bangun semuanya. Dari pasar yang becek, tidak teratur, tidak rapih, tidak ada tempat parkir, bau, menjadi pasar yang ada tempat parkir, bersih, tertata dan tidak bau," lanjut dia.
Jokowi mengatakan, pembangunan pasar tradisional itu merupakan kehendak dari penjual maupun pembeli.
Baca juga: Relawan Blusukan ke Pasar Tradisional Kampanyekan Jokowi-Maruf
Pembangunan pasar tradisional itu adalah demi meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab, pasar merupakan tempat berkumpulnya produk-produk petani, nelayan dan perajin.
"Oleh sebab itu yang namanya pasar rakyat memang memerlukan perhatian khusus agar eksistensi pasar itu betul-betul tetap bisa survive di tengah gempuran hypermarket, supermarket, pasar-pasar modern yang hampir di setiap kota ada," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.