JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, rencana calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno untuk fokus mendulang suara di Jawa Tengah bisa berdampak negatif.
Sebab, TKN justru akan menyasarkan kampanyenya ke daerah-daerah yang masih kompetitif dalam mendulang suara pemilih seperti daerah Jawa Barat.
"Jika mereka fokus di sana, wah, itu makin memudahkan kami untuk menang lebih besar di daerah-daerah yang selama ini mereka persepsikan sebagai lumbung suara," kata Ace di rumah pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: Sandiaga: Relawan yang Minta Markas Perjuangan Pindah ke Jateng
TKN, lanjut Ace, sebenarnya sudah memetakan lumbung suara mana saja yang ada di Jawa Tengah.
Ia mengklaim, berdasarkan survei internal TKN, Jokowi-Ma'ruf dipastikan akan mendapatkan suara lebih dari 70 persen.
"Kami sesungguhnya telah memetakan di mana saja strong voters kami berada di Jawa Tengah," ucapnya.
Baca juga: Sandiaga Fokus di Jateng, Timses Sebut Kandang Merah Akan Diputihkan
"Sekalipun mereka memindahkan markas di Jawa Tengah, ingat, kami bisa ambil basis suara mereka," sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tak masalah jika Sandiaga memang tetap ingin fokus mendulang suara di Jawa Tengah.
"Ya itu adalah hak mereka kalau mau fokus di Jawa Tengah, itu strategi mereka untuk mengimbangi suara kami," tuturnya.
Baca juga: Timses Jokowi: Pemindahan Markas Sandiaga ke Jateng Untungkan Kami
Sebelumnya, Sandiaga mengungkapkan tiga kota yang kemungkinan menjadi pusat markas perjuangan di Jawa Tengah. Tiga kota tersebut adalah Salatiga, Wonosobo, dan Temanggung.
Namun, bagi Ace, langkah Sandiaga tersebut juga bisa berdampak negatif.
Adapun Sandiaga berdalih rencana memindahkan markas ke Jawa Tengah merupakan permintaan para relawannya.
Permintaan tersebut disampaikan secara langsung kala dirinya berkampanye di Jateng.