JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Bidang Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Lukman Edy, meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyediakan alat pendeteksi keaslian e-KTP di hari pencoblosan.
Hal itu disampaikan Lukman menanggapi ditemukannya blangko e-KTP bekas dan baru yang dijual bebas di Pasar Pramuka dan toko online.
"TKN meminta Bawaslu untuk menyiapkan perangkat keras, perangkat untuk menguji KTP, untuk menguji keaslian KTP ketika di TPS itu. Itu udah kami sampaikan jauh-jauh hari," kata Lukman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (6/12/2018).
Baca juga: Kemendagri: Tampaknya Penjual Blangko E-KTP Palsu Sudah Takut Semua
Ia mengharapkan alat itu disiapkan untuk mengantisipasi kebocoran pemilih, yakni pada saat pencoblosan pada pukul 12.00-13.00 yang diperuntukan bagi pemilih tambahan. Sebab, para pemilih tambahan yang biasanya hanya menyertakan e-KTP untuk mencoblos di TPS.
Lukman menambahkan sedianya sistem perlindungan data terkait pemilu sudah bagus namun akan lebih lengkap bila disertai dengan alat pendeteksi e-KTP itu. Apalagi saat ini muncul blangko e-KTP yang dijual bebas.
"Kalau Bawaslu sanggup dan siap menyiapkan aplikasi (pendeteksi) untuk menguji apakah e-KTP itu asli atau palsu ketika jam 12.00 - jam 13.00 itu, itu semua clear," lanjut dia.
Baca juga: Mendagri Pastikan Blangko E-KTP yang Dijual Bebas Tak Bisa Digunakan
Seperti dikutip Harian Kompas, di Pasar Pramuka Pojok, yang berada di pojok tikungan yang mempertemukan Jalan Pramuka dan Jalan Salemba Raya, satu lembar blangko e-KTP dipasarkan seharga Rp 150.000 untuk blangko KTP-el bekas dan Rp 200.000 untuk blangko KTP-el baru.
Salah satu penjual yang ada di plaftorm e-dagang Tokopedia, blangko KTP-el juga ditawarkan oleh toko Lotusbdl.
Toko yang mengidetifikasi dirinya berada di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, menawarkan selembar blangko KTP-el seharga Rp 50.000.