Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Baru Tahu Program Kirim Buku Gratis Terkendala Anggaran

Kompas.com - 03/12/2018, 08:11 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo baru tahu program pengiriman buku gratis lewat kantor Pos terkendala masalah anggaran.

Program ini digagas Jokowi agar masyarakat bisa mengirim buku gratis ke seluruh wilayah Indonesia setiap tanggal 17 setiap bulannya.

Kini, program tersebut terancam dihentikan karena PT Pos Indonesia keberatan dengan anggaran yang harus dikeluarkan.

"Saya baru dengar, nanti akan saya cek dan selesaikan," kata Jokowi saat ditanya wartawan terkait program ini, di sela-sela kunjungan kerjanya di Jawa Barat, Minggu (2/12/2018).

Baca juga: Minta Program Kirim Buku Gratis Dilanjutkan, Pemerintah Belum Beri Kepastian Anggaran

Jokowi menjamin program yang dibahasnya pada Juni 2017 ini akan terus berjalan. Ia meminta masyarakat yang terbiasa memanfaatkan program ini untuk mengirim buku secara gratis untuk tidak khawatir.

"Tiap bulan tetap akan kami carikan anggarannya. Enggak ada masalah. Itu bukan anggaran banyak," kata Jokowi.

Sempat dihentikan

Pada awal November lalu, PT Pos sempat memutuskan menghentikan sementara program pengiriman buku gratis karena masalah anggaran.

Hingga Oktober 2018, PT Pos sudah menggelontorkan dana Rp 13,051 miliar. PT Pos tidak bisa lagi menanggung biaya pengiriman buku gratis karena sudah jauh melebihi dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.

Apalagi, program pengiriman buku gratis ini juga belum mempunyai payung hukum sehingga pertanggungjawaban anggarannya menjadi sulit.

Baca juga: Program Kirim Buku Gratis Tetap Dilanjutkan hingga Desember

PT Pos berharap anggaran pengiriman buku gratis ini bisa ditanggung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai institusi yang terkait.

Setelah melakukan rapat dengan Kemendikbud, PT Pos akhirnya melanjutkan program ini hanya sampai bulan Desember 2018.

Direktur Hubungan Strategis dan Kelembagaan PT Pos Indonesia Noer Fajrieansyah mengatakan, dalam rapat itu pihak Kemendikbud meminta program ini dilanjutkan karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para pegiat literasi.

Kendati demikian, dalam rapat itu pihak Kemendikbud juga tak bisa memberikan kepastian apakah bisa menyediakan anggaran untuk program ini.

Baca juga: Kirim Buku Gratis, Program yang Digagas Jokowi, Kini Terhenti

"Akhirnya kami putuskan untuk bulan November dan Desember ini tetap dijalankan pengiriman buku gratis, sambil menunggu kepastian pembiayaan," kata Fajrie kepada Kompas.com, Jumat (16/11/2018).

Fajrie berharap pemerintah bisa segera memberikan kepastian mengenai skema pembiayaan ini.

Jika tidak, maka program pengiriman buku gratis ini tidak akan dilanjutkan pada tahun 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com