Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2018, 22:04 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta program pengiriman buku gratis lewat PT Pos Indonesia dilanjutkan. Kendati demikian, Kemendikbud belum bisa memberikan kepastian anggaran.

Hal tersebut diketahui dari rapat antara PT Pos Indonesia dan Kemendikbud yang digelar Jumat (16/11/2018) hari ini.

"Kita diminta tetap melanjutkan pengiriman buku gratis oleh Kemendikbud. Tapi terkait pembiayaan dan regulasi dari Kemendikbud belum bisa memberikan kepastian," kata Direktur Hubungan Strategis dan Kelembagaan PT Pos Indonesia Noer Fajrieansyah kepada Kompas.com, Jumat (16/11/2018).

Baca juga: Program Kirim Buku Gratis Lewat PT Pos Disetop Sementara

Akhirnya, lanjut Fajrie, PT Pos pun batal menghentikan program pengiriman buku gratis yang sudah dimulai sejak Mei 2017 lalu itu. PT Pos akan melanjutkan program yang digagas Presiden Jokowi ini, namun hanya sampai akhir tahun ini. Masyarakat masih bisa mengirim buku gratis lewat Kantor Pos pada 17 November dan Desember.

"November dan Desember ini kita tetap jalankan program buku gratis sambil menunggu kepastian pembiayaan," kata Fajrie.

Fajrie pun berharap pemerintah bisa segera memberikan kepastian mengenai skema pembiayaan ini dalam waktu dua bulan kedepan. Jika tidak, maka program pengiriman buku gratis ini tidak akan dilanjutkan pada tahun 2019 mendatang.

"Nanti tanggal 21 akan ada rapat antar lintas kementerian dan lembaga untuk membahas hal ini, kita tunggu hasilnya," kata dia.

Baca juga: Program Kirim Buku Gratis Terhenti, Jokowi Dipetisi Pegiat Literasi

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemendikbud Dian Wahyuni yang memimpin rapat dengan Kantor Pos hari ini enggan berkomentar saat dihubungi kompas.com. Ia meminta kompas.com menghubungi Abdul Khak, Sekretaris Badan Bahasa Kemendikbud. Namun, nomor Abdul yang diberikan oleh Dian tidak aktif.

Dirut PT Pos Indonesia Gilarsi Setijono sebelumnya mengungkapkan bahwa sampai Oktober 2018 kemarin, PT Pos sudah menggelontorkan dana Rp 13,051 milyar untuk program pengiriman buku gratis. PT Pos tidak bisa lagi menanggung biaya pengiriman buku gratis karena sudah melebihi dana CSR perusahaan.

"Untuk bulan (November) ini karena sumber pendanaan belum terkonfirmasi terpaksa saya hentikan," kata Gilarsi kepada Kompas.com, Rabu (14/11/2018) lalu.

Baca juga: Kirim Buku Gratis, Program yang Digagas Jokowi, Kini Terhenti

Gilarsi berharap pemerintah bisa menemukan solusi yang tepat atas permasalahan ini. Ia berharap PT Pos mendapat sokongan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

PT Pos juga berharap Presiden Jokowi bisa menerbitkan Inpres sebagai payung hukum pengiriman buku gratis ini.

Adapun program pengiriman buku gratis ini bermula dari pertemuan Jokowi dengan pegiat literasi saat bertatap muka di Istana Negara, Jakarta, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2017. Saat itu, Presiden berjanji akan menggratiskan biaya pengiriman buku pada hari tertentu setiap bulannya melalui PT Pos Indonesia.

Pada Rabu 17 Mei 2017, bertepatan dengan Hari Buku Nasional, Presiden Jokowi merealisasikan janjinya dan mengumumkan langsung program pengiriman buku gratis.

"Sesuai janji saya kepada seluruh pegiat literasi, setiap bulan kita bisa mengirimkan buku ke pelosok Tanah Air lewat kantor pos," ujar Jokowi saat itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com