Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dana Kampanye, Tim Jokowi-Ma'ruf Mengaku Masih Rapikan Datanya

Kompas.com - 30/11/2018, 07:43 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, mengatakan, pihaknya sedang merapikan data terkait dana kampanye.

Data itu khususnya terkait syarat NPWP pada setiap sumbangan dana kampanye selama dua bulan terakhir.

"Karena ketika NPWP enggak ada, itu kami harus kembalikan atau kami setorkan kembali ke dana milik negara. Itu perlu akuntan publik yang bekerja supaya benar-benar proper," ujar Hasto, di Posko Cemara, Kamis (29/11/2018).

"Jadi bukan sekadar online kami tayangkan," tambah dia.

Hasto mengatakan, pada saatnya tim Jokowi-Ma'ruf juga akan melaporkan perkembangan dana kampanye

Baca juga: Ketua Timses Prabowo-Sandi Akui Keterbatasan Dana Kampanye

Menurut dia, tim Jokowi-Ma'ruf sudah merancang sistem untuk menampung dana kampanye dari masyarakat.

Namun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) justru menganggap upaya itu sebagai kampanye dini.

Hasto merujuk pada Bawaslu yang memproses iklan di media massa berisi nomor rekening yang bisa digunakan masyarakat untuk menyumbangkan dana kampanye Jokowi-Ma'ruf.

"Ketika kami mengumumkan dana kampanye kemudian ada gambar Pak Jokowi, dianggap sebagai sebuah bentuk pelanggaran dan harus melakui proses Bawaslu. Ini kemudian menghambat sebuah proses sosialisasi rekening dana kampanye yang melibatkan partisipasi publik," kata dia.

Baca juga: Kepada Relawan, Prabowo Minta Sumbangan Dana Kampanye

Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah memperbarui penerimaan data kampanye mereka.

Penerimaan dana kampanye dalam dua bulan masa kampanye atau sejak 23 September hingga 27 November 2018 mencapai Rp 41,9 miliar.

Tercatat pada satu bulan pertama tim kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga mengumpulkan dana sebesar Rp 31,74 miliar. Kemudian pada satu bulan berikutnya dana kampanye meningkat sebesar 24 persen.

"Penerimaan dana kampanye BPN saat ini di posisi Rp 41,9 miliar. Itu kenaikannya dibandingkan bulan lalu sebesar 2,4 persen," ujar Bendahara BPN Thomas Djiwandono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com