Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Kader Tak Ikut Pilpres, PKS Tetap Yakin Raup Suara Publik

Kompas.com - 12/11/2018, 13:24 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid tidak pernah berharap mendapatkan efek ekor jas atau coattail effect dari calon presiden dan wakil presiden 2019.

Menurut dia, selama ini PKS bisa memperoleh banyak dukungan meski kadernya tidak menjadi capres dan cawapres.

"Kami PKS sudah mempunyai tradisi sendiri. Kami tidak pernah membasiskan perolehan suara PKS kepada coattail effect, punya capres dan cawapres dari kader. Kami naik suara dari tahun 2004 ke 2009 ke 2014, suara kami naik di saat posisi kami tidak punya capres cawapres dari kader PKS," ujar Hidayat di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (12/11/2018).

Hidayat menyampaikan ini ketika ditanya pendapatnya mengenai pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

SBY mengakui pemilihan umum (pemilu) 2019 tidak akan mudah bagi partainya salah satunya karena tidak punya capres dan cawapres.

Hidayat mengatakan selama ini PKS mengandalkan mesin partai yang digerakan kader, anggota DPR, dan juga kinerja PKS. Dia menegaskan PKS bisa berdiri di atas kaki sendiri.

Ada atau tidak ada capres cawapres dari PKS, Hidayat mengatakan PKS bisa sukses mendapatkan dukungan rakyat Indonesia.

"Kami tidak punya capres sendiri tapi suara PKS selalu meningkat dari pemilu ke pemilu," kata dia.

Baca juga: Jubir Prabowo-Sandiaga: Biar Masyarakat yang Menilai Sikap Demokrat

Termasuk pada Pilpres 2019. Meskipun waktu pemilihannya bersamaan dengan Pemilihan Legislatif 2019, dia yakin PKS tetap mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Meski demikian, PKS juga akan tetap memperjuangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Bagi kami PKS, keduanya bisa berjalan beriringan. Kami mendukung capres-cawapres Prabowo-Sandi, dan kami mengkampanyekannya," kata Hidayat.

Kompas TV Terkait siapa yang akan menempati kursi DKI 2, Partai Gerindra dan PKS sepakat Kader PKS akan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno. Kesepakatan ini tercapai setelah Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan Ketua DPW PKS DKI Jakarta melakukan pertemuan di Kantor DPD Partai Gerindra DKI di Senen, Jakarta Pusat. Menurut Ketua DPW PKS Jakarta Syakir Purnomo, PKS akan mengirimkan dua nama calon Wagub DKI Jakarta untuk diserahkan ke DPRD DKI Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com