Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPAI Dorong Kemendikbud Dirikan Sekolah Darurat di Sulawesi Tengah

Kompas.com - 08/10/2018, 08:21 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membangun sekolah-sekolah darurat di lokasi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Dengan adanya sekolah darurat anak-anak korban bencana bisa segera bersekolah kembali.

“Jangan terpaku pada pendidikan formal. Seperti yang model pendidikan yang ada di Jakarta semacam home schooling jadi pendidikan nonformal dan informal bisa ditempuh dalam hal ini. Sebetulnya kami yang melakukan kegiatan bermain ini tanpa sadar memasuki garis-garis pendidikan pada anak tetapi nonformal gitu. Suasana yang dibungkus dengan keceriaan,” kata Seto, yang biasa disapa Kak Seto, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2018) malam.

Baca juga: Trauma Healing Anak-anak Korban Gempa, Kemensos Gandeng LPAI

Pendidikan yang ramah anak, lanjut dia, harus mengedepankan kreativitas dengan menempatkan anak sebagai pusat pembelajaran.

Menurut Kak Seto, secara teori, jika trauma yang dialami anak-anak segera diatasi akan meminimalisasi dampak buruk.

“Mereka ibarat patung lilin ketika jatuh tidak patah, peyok-peyok misalnya. Itu harus segera diluruskan kembali. Cepat mengalami trauma tetapi tetap bangkit kembali manakala momentum itu tidak terlambat,” ujar Kak Seto.

Lebih lanjut, Kak Seto mengatakan, LPAI akan tetap bekerja sama dan bersinergi dengan relawan, khususnya dari tim Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial untuk menjalankan program trauma healing.

Baca juga: Dalam Bencana, Jangan Lupakan Anak-anak...

"Yang paling penting anak-anak diberi kegiatan, diberi suatu kesibukan sehingga mereka tidak terus menerawang pengalaman sebelumnya yang penuh kegetiran terus. Selalu optimistis, harapan dan itu dengan cara bermain bersama,” kata Kak Seto.

"Dalam psikologi, ada teori social learning. Jadi belajar secara sosial anak-anak kan saling melihat ‘Lho teman saya enggak papa sama-sama mengalami pengalaman yang sangat pahit tapi ini sudah gembira’. Jadi saling menularkan positif tadi,” kata dia.

Namun, Kak Seto mengakui, ada juga anak-anak korban bencana di Sulteng yang membutuhkan pendekatan individual.

“Saya menemukan seorang anak yang kedua orangtuanya hilang dalam likuefaksi itu. Tapi diajak bermain sudah bisa senyum, gembira, kekuatan dari motivasi teman-temannya tanpa disadari," kata Kak Seto.

"Jadi intinya dalam keadaan apa pun juga bencana jangan pernah lupakan anak-anak,” ujar Seto.

.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tas Siaga Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com