Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dalam Bencana, Jangan Lupakan Anak-anak..."

Kompas.com - 08/10/2018, 06:14 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi optimistis program untuk memulihkan psikis atau kejiwaan anak-anak yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah berjalan baik.

Seto, yang biasa disapa Kak Seto, mengatakan, di beberapa titik pengungsian yang telah dikunjunginya program trauma healing menunjukkan hasil yang positif.

“Mereka tetap semangat belajar. Misalnya melakukan kegiatan cerdas tangkas berpacu dalam melodi kita berikan nada-nada lagu-lagu wajib apakah itu 'Maju Tak Gentar', 'Halo-Halo Bandung', 'Satu Nusa Satu Bangsa', serta lagu-lagu nasional lain mereka dengan cepat bisa menjawab,” kata Kak Seto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2018) malam.

Baca juga: Celoteh Anak-anak Korban Gempa Palu Yang Merindukan Sekolah (1)

“Saya pikir ini enggak jauh berbeda dengan anak-anak di Jakarta gitu. Mereka menyanyi, misalnya melakukan yel-yel ‘Mari berjalan-jalan yeee yeee’ mereka berteriak, semangat, spontan, dan gembira sekali. Sangat tak diduga,” lanjut Kak Seto.

Menurut Kak Seto, secara teori, jika trauma yang dialami anak-anak segera diatasi akan meminimalisasi dampak buruk.

“Mereka ibarat patung lilin ketika jatuh tidak patah, peyok-peyok misalnya itu harus segera diluruskan kembali, cepet mengalami trauma tetapi tetap bangkit kembali manakala momentum itu tidak terlambat,” ujar Kak Seto.

Lebih lanjut, Kak Seto mengatakan, pihaknya akan tetap bekerja sama dan bersinergi dengan relawan, khususnya dari tim Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial untuk menjalankan program trauma healing.

“Yang paling penting anak-anak diberi kegiatan, diberi suatu kesibukan sehingga mereka tidak terus menerawang pengalaman sebelumnya yang penuh kegetiran terus. Selalu optimistis, harapan dan itu dengan cara bermain bersama,” kata Kak Seto.

Baca juga: Celoteh Anak-anak Korban Gempa Palu yang Merindukan Sekolah (2)

“Dalam psikologi, ada teori social learning. Jadi belajar secara sosial anak-anak kan saling melihat ‘lho temen saya enggak papa sama-sama mengalami pengalaman yang sangat pahit tapi ini sudah gembira’. Jadi saling menularkan positif tadi,” kata dia.

Namun, Kak Seto mengakui, ada juga anak-anak korban bencana di Sulteng yang membutuhkan pendekatan individual.

“Saya menemukan seorang anak yang kedua orangtuanya hilang dalam likuefaksi itu. Tapi diajak bermain sudah bisa senyum, gembira, kekuatan dari motivasi teman-temannya tanpa disadari," kata Kak Seto.

“Jadi intinya dalam keadaan apa pun juga bencana jangan pernah lupakan anak-anak,” ujar Seto.

LPAI akan mendorong Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk mengadakan semacam sekolah-sekolah darurat, sehingga anak-anak bisa bersekolah kembali.

“Jangan terpaku pada pendidikan formal. Seperti yang model pendidikan yang ada di Jakarta semacam home schooling jadi pendidikan nonformal dan informal bisa ditempuh dalam hal ini. Sebetulnya kami yang melakukan kegiatan bermain ini tanpa sadar memasuki garis-garis pendidikan pada anak tetapi non formal gitu suasana yang dibungkus dengan keceriaan,” kata Kak Seto.

Pendidikan yang ramah anak, lanjut Kak Seto, harus mengedepankan kreativitas dengan menempatkan anak sebagai pusat.

.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tas Siaga Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com