Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Dinilai "Berwajah Dua" soal Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 10/09/2018, 15:44 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengkritik inkonsistensi partai dalam memperjuangkan semangat antikorupsi. Salah satunya terkait polemik mantan narapidana korupsi yang menjadi bakal calon legislatif.

Pasalnya, kata Donal, parpol seringkali menyerukan semangat antikorupsi, namun di sisi lain cenderung permisif terhadap bacaleg mantan narapidana korupsi.

"Partai ini wajahnya ambigu, di depan kamera mereka sebut pro antikorupsi, tapi di belakang lain. Jadi itu wajahnya. Dua wajah partai," kata Donal dalam diskusi publik bertajuk Membedah Praktik Korupsi Massal di Parlemen, di DPP PSI, Jakarta, Senin (10/9/2018).

Baca juga: Fakta Terbaru Korupsi Massal DPRD Kota Malang, 40 Anggota Dewan Pengganti Dilantik

Padahal Donal melihat, perdebatan bacaleg mantan napi korupsi tak akan jadi polemik jika seluruh parpol sepakat tidak mengusung eks koruptor sebagai caleg.

"Saya melihat akarnya (perubahan) di parpol. Perdebatan caleg mantan napi korupsi itu tidak akan jadi polemik kalau parpol membangun konsesus bersama partai membangun wacana itu (tak mengusung bacaleg dari mantan napi korupsi)," kata dia.

Ia juga menilai perdebatan itu membuat upaya perbaikan kualitas demokrasi di Indonesia ikut terhambat.

Di sisi lain, Donal menekankan pentingnya reformasi partai, khususnya menyangkut kaderisasi. Ia menilai kaderisasi parpol yang bermasalah bisa membuka celah kejahatan korupsi.

Baca juga: Cegah Korupsi Massal, Presiden Diharap Perkuat E-Government di Daerah

Sebab, kaderisasi yang lemah, dinilainya menimbulkan budaya permisif ketika para anggota parpol yang ada di tingkat eksekutif dan legislatif terlibat dalam kejahatan korupsi.

"Kalau partai dan kandidasinya sudah korup maka yang terjadi memainkan birokrasi. Karena dengan (memainkan birokrasi) itu mereka akan menghasilkan uang," kata dia.

Kompas TV Sebanyak 150 personel kepolisian dari Polres Malang Kota, melakukan apel persiapan pengamanan pelantikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com